Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Aman Memaketkan Tanaman ke Luar Kota

Kompas.com - 21/10/2021, 14:10 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Memaketkan tanaman atau mengirim tanaman via ekspedisi bukanlah pekerjaan yang gampang.

Kesalahan sedikit saja bisa menyiksa tanaman dan membuat tanaman mati sebelum sampai di tempat tujuan.

Mengirim tanaman ke luar kota karena berpindah domisili atau karena jual beli tanaman hias memang berisiko. 

Namun memaketkan tanaman bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Memaketkan tanaman bisa lancar dan tak membuat tanaman mati jika Anda mengerti trik yang harus dilakukan.

Melansir dari Pop Science, berikut ini cara mengemas dan memaketkan tanaman ke luar kota menggunakan jasa ekspedisi:

Baca juga: Jangan Salah Pilih, Ini Jenis Tanaman yang Aman untuk Penderita Asma

1. Pilih kemasan pembungkus yang tepat

Ada banyak kemasan yang aman digunakan untuk membungkus tanaman. Seperti kardus, karton atau kertas tebal, koran, kotak kayu juga kotak bambu.

Ketika akan memaketkan tanaman, lupakan mempertimbangkan kemasan aneh-aneh hanya karena ingin mendapatkan kesan mewah dan menarik mata.

Yang terpenting dari kemasan yang ada adalah ia akan aman membungkus tanaman dari guncangan juga paparan panas.

2. Hindari kemasan yang membahayakan tanaman

Hindari kemasan pembungkus yang bisa membahayakan hidup tanaman. Seperti misalnya pembungkus yang terbuat dari plastik.

Plastik tak memiliki pori-pori yang bisa dilalui oleh udara. Akibatnya tanaman bisa tersekap selama berhari-hari dan tak bisa bernapas sehingga rawan mati.

Oksigen yang dikeluarkan tanaman tak akan bisa keluar dari kemasan plastik. Uap panas pun akan terbentuk dan mencemari tanaman. Imbasnya tanaman bisa terlalu lembab dan akan mati.

Jadi hindari membungkus tanaman menggunakan segala jenis plastik termasuk bubble wrap

Baca juga: 6 Rekomendasi Tanaman Hias yang Cocok untuk Daerah Perkotaan

3. Bungkus dengan hati-hati

Beri mulsa di permukaan tanah agar kelembaban tanah tetap terjaga selama tanaman dalam perjalanan.Unsplash/Maddy Baker Beri mulsa di permukaan tanah agar kelembaban tanah tetap terjaga selama tanaman dalam perjalanan.
Agar biaya ekspedisi tak membengkak, Anda bisa memaketkan tanaman tanpa potnya. Asalkan, Anda tetap memberi tanah pada bagian akarnya.

Atau pilih pot plastik yang lebih ringan dari pot tanah atau pot keramik.

Bungkus pot dengan kertas, baru letakkan pot dan tanaman yang ada di kotak atau wadah kayu yang sudah disiapkan.

Agar tanah media tanam tak kekeringan selama perjalanan, Anda bisa menaburi banyak mulsa di atas tanah. Mulsa ini bisa terbuat dari serbuk kayu atau cacahan kertas tisu.

Mulsa membantu menjaga kelembaban tanah bertahan lebih lama, tidak menguap terkena udara panas.

Baru di atas mulsa, tutup dengan kertas lagi agar mulsa dan tanah tak berjatuhan ketika dalam perjalanan.

Jangan lupa, beri penanda bahwa paket yang Anda kirimkan adalah tanaman sehingga petugas ekspedisi memperlakukan paket dengan lebih hati-hati.

Baca juga: 7 Tanaman Indoor yang Bisa Meredakan Stres

4. Segera lakukan perawatan khusus ketika tanaman telah tiba

Setibanya tanaman di tempat tujuan, lakukan repotting agar tanaman lekas mendapat asupan gizi yang mereka butuhkan.Unsplash/Annie Spratt Setibanya tanaman di tempat tujuan, lakukan repotting agar tanaman lekas mendapat asupan gizi yang mereka butuhkan.
Setibanya di tempat tujuan, lakukan perawatan khusus. Jika Anda penjual tanaman, beri intruksi kepada pembeli Anda untuk melakukan perawatan khusus ini.

Selama berada dalam perjalanan bisa dipastikan tanaman kekurangan air dan sinar matahari. Jadi sesampainya di tempat tujuan, manjakan tanaman dengan asupan air dan sinar ultraviolet.

Repotting atau memindah tanaman ke pot baru adalah hal yang harus dilakukan dengan segera.

Beri tanah yang subur dan air secukupnya. Kemudian letakkan tanaman di udara terbuka agar ia segera bisa mandi sinar matahari.

Baca juga: Pestisida Alami untuk Membasmi Hama Semut Tanaman Indoor

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com