Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Cara Sehat Menyeduh Kopi

Kompas.com - 21/10/2021, 13:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

Ada baiknya memilih biji kopi organik yang tak tersentuh pestisida. Biji kopi non organik biasanya terkontaminasi banyak zat kimia.

Jadi ketika tubuh rentan sakit dan Anda mengalami beberapa reaksi alergi, sebaiknya selalu cermat dalam memilah biji kopi.

4. Jangan berlebihan mengonsumsi kopi

Kebanyakan mengonsumsi kopi bisa menyebabkan berbagai efek samping tak sehat, tergantung dari tingkat toleransi masing-masing orang terhadap kafein.

Jadi jika Anda tak ingin tersiksa gelisah, tremor pada tangan dan degup jantung yang berpacu keras, batas konsumsi kopi harian Anda.

5. Tambahkan kayu manis

Menurut studi, kayu manis bisa menurunkan kadar gula, kolsterol dan trigliserida pada penderita diabetes.

Ketika ditambahkan di dalam seduhan kopi, kayu manis bisa memberikan tambahan rasa dan aroma wangi yang istimewa, selain juga bisa menurunkan angka glukosa dalam secangkir kopi.

Baca juga: Perbedaan Kopi Arabika dengan Robusta

6. Hindari krimer sintetis yang rendah lemak  

Ada banyak krimer yang beredar di pasaran. Krimer sintetis yang didengungkan rendah lemak tersebut bisa dipastikan sudah mengalami proses pabrikan panjang dengan bahan-bahan komposisi pembuatan yang patut dipertanyakan mutunya.

Jadi jika ingin menambah gurih pada kopi, gunakan saja krimer natural seperti susu full cream atau susu sapi segar. 

Susu sapi segar mengandung banyak kalsium yang bisa digunakan menyehatkan tulang, selain juga bisa membuat creamy seduhan kopi Anda.

7. Tambahkan cokelat

Untuk cita rasa lebih mewah, tambahkan saja bubuk cokelat ke dalam seduhan kopi Anda.

Selain membangun cita rasa kopi jadi lebih istimewa, bubuk cokelat juga mengandung antioksidan tinggi yang bisa menurunkan risiko serangan jantung akibat terlalu sering mengonsumsi kopi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com