Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Limbah Kotoran Manusia Jatuh dari Udara, Bagaimana Sistem Sanitasi Pesawat?

Kompas.com - 21/10/2021, 08:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Insiden jatuhnya limbah kotoran manusia dari atas pesawat menjadi sorotan di Inggris.

Bahkan, insiden ini menjadi pembahasan para anggota dewan dan forum penerbanganThe Royal Borough Of Windsor & Maidenhead.

Limbah kotoran manusia itu menimpa anggota dewan Karen Davies hingga menutupi seluruh tamannya pada pertengahan Juli 2021.

Benarkah pesawat membuang limbah kotoran manusia dari udara?

Melansir India Today, sistem toilet pesawat saat ini dirancang oleh James Kemper pada 1974 dan dipasang pertama kali di Boeng pada 1982.

Di toilet pesawat, isap kuat dan dinding menarik kotoran dengan menggunakan sedikit air.

Saat tombol flush ditekan, vakum di bagian bawah mangkuk menyedot limbah ke dalam tangki penampung.

Baca juga: Limbah Kotoran Manusia Jatuh dari Atas Pesawat Guyur Warga dan Kebunnya

Limbah tersebut diisap ke dalam tangki di bandara dan kemudian dibuang.

Jika pilot dan pramugari ingin mengosongkan tangki di tengah penerbangan, hal itu tidak mungkin dilakukan.

Sebab, katupnya terletak di bagian luar pesawat dan hanya bisa dibuka oleh kru darat.

Spesialis teknik penerbangan Mark D Martin mengatakan, limbah kotoran manusia dalam pesawat modern diperlakukan dengan aditif dan disimpan dalam tangki terisolasi.

Tangki itu jauh dari saluran bahan bakar, hidrologi, pneumatik, dan AC.

Sistem on-board membuat tidak mungkin untuk membuka poros limbah pesawat kecuali di tanah dan truk toilet secara fisik terhubung ke pesawat.

"Pada tahun 1970-an, saluran limbah pembuangan tidak cukup tertutup dan mengakibatkan kebocoran limbah di tengah penerbangan," kata Martin.

"Dalam pesawat modern, tidak mungkin pilot atau kru pemeliharaan dapat membuka saluran limbah pesawat, kecuali mesinnya dimatikan dan diparkir," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com