Menurutnya, hal itu berpengaruh pada rasa kopi Robusta yang cenderung tak senikmat Arabika.
“Arabika penanamannya baiknya di atas 1.000 atau 1.500 mdpl,” ujar William.
Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat
Dadang Hendarsyah, selaku Unit Head da ICS Manager PT. Olam Indonesia Sunda Cluster, mengatakan, biji kopi Robusta dan Arabika memiliki perbedaan dalam proses pengolahan.
Dadang mengatakan pengolahan biji kopi Robusta sangat sederhana.
Para petani cenderung sering melakukan proses natural untuk biji kopi Robusta.
“Mereka setelah dipetik itu dikuliti dan dikeringkan pakai oven. Prosesnya mudah jadi harganya juga lebih murah daripada Arabika,” jelas Dadang.
Baca juga: Selain Kopi, Berikut Minuman yang Bisa Menganggu Kesehatan Anak
Menurut Dadang, biji kopi Arabika punya kulit yang sensitif sehingga membuat proses pengolahannya berbeda dengan biji kopi Robusta.
Perbedaan cara pengolahan itu berpengaruh pada harga biji kopi Arabika yang cenderung lebih mahal daripada Robusta.
“Arabika harus di-pulping lalu fermentasi. Setelah itu dijemur sampai kering, dibuka kulitnya. Dikeringkan juga tidak boleh pakai oven, harus langsung dengan matahari karena kulitnya sensitif. Kalau dioven nanti akan mengubah cita rasa Arabika,” jelas Dadang.
Baca juga: Muncul Rasa Mulas Ketika Minum Kopi, Apa Penyebabnya?
(Sumber: Kompas.com/Syifa Nuri Khairunnisa | Editor: Yuharrani Aisyah)