KOMPAS.com - Secara praktis, tas berfungsi sebagai wadah yang mudah dibawa kemana-mana untuk menyimpan barang atau perlengkapan. Namun, kenapa ada tas yang harganya bisa mencapai miliaran rupiah?
Belakangan, warganet ramai memperbincangkan Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 dan Shandy Purnamasari yang merupakan pasangan pengusaha sukses yang jadi sorotan publik.
Juragan 99 memberi hadiah istrinya tas Hermés Kellywood edisi terbatas, dengan bahan kulit barenia berukuran 22 cm.
Di situs Mightychic, tas edisi terbatas ini dibandrol dengan harga 326.000 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 4,64 miliar.
"Dis! Ini rekor tas hermes termahal di Indonesia gak sii?? juragan99 romantis banget ga ada obat," tulis kiriman anonim di akun @AREAJULID.
Dis! Ini rekor tas hermes termahal di Indonesia gak sii?? juragan99 romantis banget ga ada obat ???? pic.twitter.com/1vABxstgRy
— AREA JULID (@AREAJULID) October 10, 2021
Kenapa tas Hermés bisa begitu mahal?
Baca juga: Fenomena Hari Tanpa Bayangan 8-14 Oktober, Ini Jadwal dan Wilayahnya
Melansir Fox Business, 2 Maret 2020, beberapa alasan yang membuat harga tas Hermés mahal karena kelangkaan bahan yang digunakan, serta jumlah permintaan pasar yang tinggi.
Barang produksi Hermés telah menawarkan berbagai barang dengan bahan kulit premium kelas dunia sejak 1837.
Awalnya perusahaan ini membuat kekang dan pelana kuda di abad ke-19, kemudian perusahaan berkembang menjadi produsen koper dan tas.
Salah satu alasan tingginya harga tas Hermés karena pasokan terbatas untuk klien khusus, sehingga daftar tunggu untuk bisa membeli sebuah tas mencapai enam tahun.
Dengan pasokan yang jauh lebih sedikit daripada permintaan, wajar saja jika hal ini memicu pertumbuhan harga.
Diperlukan waktu hingga 48 jam untuk membuat satu tas Hermés dan masing-masing tas dibuat oleh seniman yang memiliki seperangkat alatnya sendiri dengan waktu dan keahlian khusus.
Baca juga: Dirut Pertamina Nicke Widyawati Masuk Daftar Perempuan Paling Berpengaruh Dunia 2021
Hermes menggunakan kulit premium dari hewan eksotis, seperti buaya, aligator, kadal, hingga kulit burung unta.
Karena bahan-bahan inilah tas Hermés diproduksi terbatas. Perusahaan ini tidak memiliki pabrik produksi massal.