Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ndakasi, Gorila yang Sempat Viral dan Meninggal di Kongo

Kompas.com - 09/10/2021, 20:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Gorila gunung memang banyak hidup di hutan di taman nasional di Uganda, Rwanda dan Kongo. Tetapi perubahan iklim, pemburu liar, dan perambahan manusia menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup mereka.

Baca juga: Cara Melatih Kucing dan Anjing agar Tidak Buang Air Sembarangan

Kongo Timur, tempat Taman Nasional Virunga berada, ada dalam wilayah konflik antara pemerintah dan berbagai kelompok bersenjata. Beberapa dari kelompok bersenjata ini berbasis di taman nasional, di mana mereka sering berburu hewan.

Merasa tidak aman jika dilepaskan ke alam liar, para penjaga hutan itu pun memutuskan untuk membawa Ndakasi ke "panti asuhan gorila".

Bauma dan penjaga lain pun memelihara Ndakasi bersama beberapa gorila lain.

Baca juga: Benarkah Kucing Dapat Mengetahui Kehamilan Manusia?

Bauma menjadi kepala pengasuh di Senkwekwe Center di Taman Nasional Virunga.

Ndakasi tinggal dan dirawat bersama gorila yatim lainnya, oleh staf dan dokter hewan Eddy Syaluha.

Gorila gunung adalah makhluk yang sensitif, rapuh, dan lembut. Mereka memiliki kepribadian dan bisa merasakan bahagia atau sedih, sama seperti manusia.

Bauma mengatakan, para penjaga bahkan lebih banyak menghabiskan waktu dengan gorila daripada dengan keluarga mereka sendiri.

Baca juga: Mengapa Semut Selalu Berjalan dengan Cara Berbaris?

Ndakasi terkena penyakit

Meski mendapat perawatan baik di taman nasional, Ndakasi mengalami penyakit misterius sekitar enam bulan lalu.

Perjuangan Ndakasi melawan penyakitnya pun berakhir. Ia mati di pelukan Bauma, penjaga yang menyelamatkannya 14 tahun lalu.

Kematian Ndakasi menjadi duka bagi para penjaga hutan yang mereka yang selama ini telah merawatnya.

Bauma bahkan menganggap Ndakasi sebagai anaknya sendiri.

"Kami berbagi tempat tidur yang sama, saya bermain dengannya, saya memberinya makan, saya bisa bilang bahwa saya adalah ibunya," kata Bauma mengutip BBC.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh National Geographic (@natgeo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com