Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
"Intinya lebih ke cuaca atau perubahan cuaca saja," kata Prasojo.
Soal penyebab kematian burung pipit yang disebut karena radiasi frekuensi 5G, Prasojo menganggap itu hanya opini.
Penjelasan BKSDA Jawa Barat
Hal yang sama dijelaskan oleh Kepala Balai Besar konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Ammy Nurwati.
Diberitakan Kompas.com, Sabtu (18/9/2021), Ammy menyebut penyebab kematian burung pipit diduga karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.
"Di sekitar Kota Cirebon sudah mulai memasuki musim penghujan, dan dalamtiga hari ini Kota Cirebon turun hujan. Terakhir pada malam kejadian sampai sore hari, Cirebon sedang diguyur hujan cukup besar," ujar Ammy.
Ammy menilai, sifat habitat burung pipit lebih suka dengan cuaca hangat dan rentan dengan cuaca yang terlalu dingin.
Dari penjelasan di atas, informasi terkait ribuan burung pipit yang disebut mati karena radiasi frekuensi 5G adalah tidak benar.
Pemkot Cirebon dan BKSDA Jawa Barat menyatakan, penyebab kematian burung-burung tersebut karena cuaca ekstrem yang melanda Kota Cirebon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.