Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Ribuan Burung Pipit Mati karena Chemtrail dan Radiasi Frekuensi 5G

Kompas.com - 20/09/2021, 08:26 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

"Intinya lebih ke cuaca atau perubahan cuaca saja," kata Prasojo.

Soal penyebab kematian burung pipit yang disebut karena radiasi frekuensi 5G, Prasojo menganggap itu hanya opini.

Penjelasan BKSDA Jawa Barat

Hal yang sama dijelaskan oleh Kepala Balai Besar konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Ammy Nurwati.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (18/9/2021), Ammy menyebut penyebab kematian burung pipit diduga karena perubahan cuaca yang cukup ekstrem.

"Di sekitar Kota Cirebon sudah mulai memasuki musim penghujan, dan dalamtiga hari ini Kota Cirebon turun hujan. Terakhir pada malam kejadian sampai sore hari, Cirebon sedang diguyur hujan cukup besar," ujar Ammy.

Ammy menilai, sifat habitat burung pipit lebih suka dengan cuaca hangat dan rentan dengan cuaca yang terlalu dingin.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, informasi terkait ribuan burung pipit yang disebut mati karena radiasi frekuensi 5G adalah tidak benar.

Pemkot Cirebon dan BKSDA Jawa Barat menyatakan, penyebab kematian burung-burung tersebut karena cuaca ekstrem yang melanda Kota Cirebon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com