Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Penyebab Binatang Bisa Hidup Ratusan Tahun

Kompas.com - 12/09/2021, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Lebih dari 200 spesies yang ada di bumi ini bisa hidup melintasi ratusan tahun.

Mulai dari hewan darat seperti kura-kura dan gajah, hingga hewan penghuni lautan seperti ikan paus biru, ikan lautan dalam, hingga coral dan ubur-ubur.

Ilmuwan pun tergelitik untuk meneliti, mengapa beberapa spesies di bumi bisa hidup beratus-ratus tahun bahkan ada pula yang bisa dikatakan abadi, yaitu si ubur-ubur abadi.

Dilansir dari berbagai sumber, ada beberapa hal yang diduga sebagai faktor pendukung spesies-spesies ini bisa memiliki waktu hidup yang sangat panjang.

Baca juga: Binatang-binatang dengan Usia Terpanjang, Ada yang Hidup Abadi

Tempat hidup jauh dari gangguan

ilustrasi terumbu karangShutterstock ilustrasi terumbu karang
Beberapa ilmuwan menemukan bahwa spesies yang hidup ratusan tahun banyak terdapat di lautan dalam. Seperti coral, macro alga, sponges atau bunga karang, dan gorgonian atau karang lunak.

Dilansir dari National Geographic, Mediterranean red coral yang bisa hidup mencapai 500 tahun, menghuni lautan dalam yang sangat jauh dari permukaan laut hingga tak mengenal sinar matahari.

Spesies laut yang dikenal memiliki waktu hidup terlama, yaitu Monorhaphis chuni dari golongan bunga karang, bahkan bisa hidup hingga 11 ribu tahun lamanya.

Lewat studi demi studi didapatkan kesimpulan bahwa tempat hidup spesies, sangat menentukan lama tidaknya spesies tersebut bisa terus bertahan hidup.

Baca juga: Binatang-binatang yang Kecerdasannya Menyamai Manusia

Di lautan dalam sendiri banyak spesies yang hidup melintasi waktu ratusan tahun karena area ini minim gangguan dibanding area yang lebih dekat ke permukaan air.

Seperti misalnya gangguan badai, perubahan temperatur dan kerusakan yang datang dari daratan atau tangan-tangan manusia. Hal ini diungkap oleh Dan Doak, profesor dari divisi lingkungan University of Colorado.

Selain karena badai dan polusi, hewan-hewan air yang hidup di perairan dangkal juga berisiko memiliki waktu hidup singkat karena diserang oleh predator.

Selain faktor dari luar, ada pula faktor dalam yang menunjang coral bisa hidup lama. Yaitu karena spesies ini adalah spesies yang berbentuk koloni.

Di mana jika satu bagian mati, bagian lain masih bisa tetap hidup dan terus memperbaiki diri.

Baca juga: Binatang Kesayangan Pemimpin Dunia, dari Anjing hingga Unta

Ukuran tubuh yang besar

Ilustrasi gajahPixabay/Pexels Ilustrasi gajah
Hewan-hewan berukuran besar seperti gajah biasanya memiliki waktu hidup lebih lama dibanding hewan-hewan kecil.

Hal ini ditengarai karena hewan-hewan berukuran besar  memiliki waktu metabolisme yang sangat lamban.

Dilansir dari Popular Science, hewan besar seperti gajah hanya butuh membakar sedikit energinya untuk bisa tetap hangat. Hal ini lah yang menyebabkan metabolisme tubuhnya berjalan sangat lambat. 

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com