KOMPAS.com - Warga Desa Sabrang Lor, Trucuk, Klaten, Jawa Tengah baru-baru ini menemukan ikan toman dan bulus atau labi-labi di dekat lokasi terowongan kuno peninggalan era kolonial Belanda.
Pjs Kepala Desa Sabrang Lor Budi Andrianto mengatakan, ikan toman tersebut termasuk langka di Klaten karena bukan daerahnya.
"Iya, warga ada yang menemukan ikan jenis toman atau apa varietas dari Kalimantan. Kalau di sini termasuk langka karena memang bukan daerahnya," katanya dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/9/2021).
Bahkan, kata Budi, ikan toman tersebut sempat ditawar orang dengan harga antara Rp 5-7 juta. Namun, warga yang menemukan enggan melepasnya.
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) angkat bicara terkait temuan ikan yang jarang terdengar namanya itu.
Baca juga: Banyak Diminati, Berikut Keistimewaan hingga Sejarah Ikan Cupang di Indonesia
Ahli Peneliti Utama Bidang Ikan LIPI Haryono mengatakan, ikan toman termasuk ke dalam kelompok ikan gabus.
Menurut dia, dari klasifikasinya ikan tersebut ordo Anabantifromes dan famili Channidae. Spesiesnya bernama Channa micropeltes.
Terkait nilai gizi ikan toman, Haryono menyebut kandungannya serupa dengan jenis ikan yang lainnya.
"Kandungan gizi tidak berbeda jauh dengan ikan lain, namun ikan ini mengandung albumin yang sangat berguna untuk kesehatan. Misalnya yang baru operasi atau untuk mempercepat kesembuhan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/9/2021).
Baca juga: Selain Cupang, Berikut Jenis Ikan Hias yang Sedang Naik Daun
Haryono menjelaskan, ukuran ikan toman bisa mencapai panjang maksimal 130 sentimeter dan berat 20 kilogram.
Namun secara umum, tak semua ikan toman memiliki panjang dan berat maksimal.
"Tapi umumnya paling sekitar 70-80 sentimeter dengan bobot 3-5 kilogram," kata dia.
Baca juga: Viral, Video Ikan Cupang Terkena Sisik Nanas, Apa Penyebab dan Bagaimana Mengobatinya?
Haryono mengatakan, karakteristik ikan toman adalah pemakan daging atau karnivora. Ikan ini dapat hidup di sungai, danau, dan rawa yang berarus lambat hingga tenang.
"Sebaran luas di Asia, di antaranya Thailand, Malaysia, India, dan Indonesia/Paparan Sunda (Sumatra dan Kalimantan), termasuk Indo-China," ujar dia.
Makanan ikan toman, sebut Haryono, adalah ikan kecil dan udang-udangan. Ikan ini belum termasuk langka karena masih mudah dijumpai.
Baca juga: Daftar 20 Jenis Ikan Bersirip yang Dilindungi, dari Pari Sungai Tutul hingga Arwana Irian
Bahkan di Kalimantan, katanya, ikan ini banyak dibudidayakan atau dibesarkan dalam keramba.
Disebutkan dalam pemberitaan, ikan toman yang ditemukan sempat ditawar orang dengan harga antara Rp 5-7 juta. Haryono memberikan tanggapan terkait hal itu.
"Kalau harga ikan ini sebenarnya biasa-biasa saja seperti ikan lainnya. Harga tinggi dapat disebabkan oleh banyak faktor yang mengangkat harga tersebut," tandasnya.
"Secara potensi, ikan ini lebih banyak untuk konsumsi, ukuran anakan ada juga yang dimanfaatkan sebagai ikan hias," tutup Haryono.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Suntik DNA Ikan Salmon yang Dilakukan Krisdayanti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.