Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perayaan Bebasnya Saipul Jamil, Ini Kata Sosiolog

Kompas.com - 06/09/2021, 18:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyanyi dangdut Saipul Jamil dinyatakan bebas murni pada Kamis (2/9/2021) dari dua kasus yang menjeratnya, yaitu penyuapan dan pencabulan.

Bak seorang pahlawan, Saipul Jamil pun disambut meriah oleh para penggemarnya.

Saipul bahkan diarak dengan menggunakan mobil dan diberi kalung bunga saat keluar dari Lapas Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur.

Tak hanya itu, Saipul Jamil juga mendapat banyak tawaran job di layar kaca setelah bebas dari penjara. Bahkan, ia sudah sempat muncul di sejumlah acara televisi.

Bagaimana sosiolog menilai hal tersebut?

Baca juga: Komodo Kini Masuk Daftar Hewan Terancam Punah, Ini Alasannya

Bisnis settingan pertunjukkan

Menanggapi hal itu, sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menuturkan, penyambutan mantan narapidana ini bukan kali pertama.

Sebab, hal serupa juga sebelumnya beberapa kali pernah terjadi.

Drajat menilai, penyambutan dan glorifikasi bebasnya Saipul Jamil ini sebagai suatu bisnis dalam setting pertunjukan.

"Secara bisnis, memang bukan apa yang tampak bahwa ini sebuah perayaan dan penyambutan, tetapi sebuah setting untuk pertunjukan," kata Drajat kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Tujuannya, memancing emotional attachment atau menarik publik untuk berkomentar, baik positif maupun negarif.

Pada akhirnya, emotional attachment itu akan menguntungkan beberapa pihak.

"Itu yang dikejar. Bukan tentang kepahlawanannya, tapi satu pertunjukan yang diciptakan di dalam dramaturgi untuk mengundang viewer," jelas dia.

Baca juga: Penjelasan Satgas soal PPKM, Berakhir Hari Ini atau Diperpanjang?

Bisa berdampak buruk ke korban

Sebelumnya, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, penyambutan Saipul Jamil akan berdampak buruk terhadap korban pelecehan seksual.

Sebab, anak yang menjadi korban pelecehan seksual bisa terpukul dengan penyambutan itu.

"Kita harus berpihak pada korban kekerasan seksual dan membantunya untuk pulih," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti, seperti diberitakan Kompas.com.

Ia menyebut, korban akan semakin takut untuk terbuka.

Retno mengaku prihatin dengan adanya perayaan bebasnya Saipul Jamil dan diliput besar-besaran oleh berbagai media.

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak menonton acara yang menayangkan Saipul Jamil, baik di televisi maupun YouTube.

Karena ketika kita menonton, itu sama artinya kita menoleransi pelaku kekerasan seksual terhadap anak. Pelaku juga jadi tidak punya rasa malu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

5 Pilihan Ikan Tinggi Kalsium, Bantu Cegah Tulang Rapuh

Tren
7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

7 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Jarang Diketahui, Termasuk Jerawatan

Tren
Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com