Data yang bocor
Diketahui, kebocoran data ini tidak hanya mengungkap data pengguna e-HAC, tetapi juga seluruh infrastruktur terkait e-HAC, seperti data tes Covid-19 yang dilakukan penumpang, data pribadi penumpang, data rumah sakit, hingga data staf e-HAC.
Berdasarkan catatan VPNMentor, beberapa data tes Covid-19 yang bocor meliputi:
- Nomor identitas dan tipe penumpang (termasuk wisatawan domestik dan internasional)
- Nomor ID rumah sakit
- Nomor antrean saat melakukan tes
- Nomor referensi
- Alamat dan jadwal home visit
- Jenis tes (PCR, rapid antigen, dll), tanggal, dan tempat
- Hasil tes dan tanggal dikeluarkan ID dokumen e-HAC.
Baca juga: Website Diretas Menjadi Dewan Penghianat Rakyat, Ini Penjelasan Sekjen DPR
Sementara itu, data rumah sakit yang bocor meliputi:
- Nomor Rekam Medis/Unit Records Number (URN) yang memuat data nama penumpang
- Nomor ID URN
- Nomor ID rumah sakit
Dari data 226 rumah sakit dan klinik di Indonesia yang terekspos, data yang bocor meliputi:
- Profil rumah sakit (ID, nama, nomor lisensi, alamat dan lokasi persis dengan koordinat)
- Kontak rumah sakit, termasuk nomor WhatsApp dan jam buka
- Nama penanggung jawab penumpang
- Nama dokter penumpang
- Kapasitas rumah sakit
- Jenis tes yang diizinkan rumah sakit
- Informasi berapa banyak tes yang dilakukan setiap hari
- Siapa saja yang diperbolehkan mengakses rumah sakit tersebut
Baca juga: Telusuri Dugaan Data Bocor, Ini Langkah BPJS Kesehatan