Selanjutnya, selain peluang Prabowo maju di 2024, yang perlu dicermati juga adalah siapa yang akan jadi pasangan dan rivalnya nanti.
"Faktor yang perlu kita lihat adalah sejauh mana kompetitor Prabowo itu muncul, siapa saja mereka," ungkap Dodi.
Hal itu juga akan mempengaruhi peta persaingan di antara para kandidat yang akan maju di Pilpres 2021.
Dodi menuturkan, bergabungnya Prabowo ke kabinet Jokowi tidak membawa efek besar kepada pendukungnya.
Meski Prabowo jarang muncul, Dodi menyebut panggung politik selevel menteri sangat penting untuk menjangkau publik secara luas.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo 26,2 Persen, Disusul Ganjar dan Anies
Terlepas dari itu, Dodi juga menyoroti proses pengkaderan Partai Gerindra, sehingga tidak memiliki tokoh lain yang bisa dicalonkan selain Prabowo.
Sebab, Prabowo akan berusia 72 tahun pada 2024 mendatang.
"Di sana itu ada pertanyaan, kaderisasi di Partai Gerindra itu seperti apa ya? sehingga yang didorong tetap prabowo, Apa kader berikutnya belum muncul? Itu pertanyaan juga bisa diajukan ke partai-partai lain," ujarnya.