KOMPAS.com – Belakangan istilah Hiperendemi mengemuka, usai disebut oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra.
Pihaknya juga mengatakan bahwa Indonesia berpotensi mengalami pandemi Covid-19 dalam waktu lama.
Hal ini karena kondisi geografi dan demografi Indonesia.
Lantas apa sebetulnya istilah hiperendemi itu?
Baca juga: Indonesia Disebut Akan Alami Hiperendemi Covid-19, Apa Itu?
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (28/8/2021), Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, hiperendemi pengertiannya merujuk pada kehadiran wabah secara terus-menerus dalam suatu wilayah.
Selain itu, wilayah disebut mengalami hiperendemi saat wabah atau penyakit memiliki kasus sangat banyak dan mudah terdeteksi di populasi.
"Ada juga yang mengistilahkan hiperendemi sebagai satu penyakit yang hampir sama di setiap populasi usia," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (27/8/2021).
Dicky menyampaikan bahwa endemi bisa berubah menjadi hiperendemi saat muncul peningkatan kasus.
Menurut Dicky, dirinya belum bisa memastikan secara tepat, apakah Indonesia berpotensi mengalami hiperendemi atau tidak.
Hiperendemi akan terjadi jika penanganan Covid-19 dilakukan sekedarnya dan minim strategi.
Ia mengatakan, jika strategi pandemi Covid-19 tak berubah dan hanya mengandalkan vaksinasi maka Indonesia bisa saja mengalami hiperendemi.
Baca juga: Apa Arti dan Kapan Pandemi Covid-19 Jadi Endemi?
Mengutip dari Kompas.com, 22 Agustus 2021, pengertian endemi adalah wabah penyakit yang secara konsisten ada, namun terbatas pada wilayah tertentu.
Sehingga pada kasus endemi, penyebaran penyakit dan tingkat penularan dapat diprediksi.
Contoh endemi adalah penyakit malaria yang dianggap endemi di negara atau wilayah tertentu.
Adapun epidemi adalah endemi yang terjadi pada wilayah yang lebih luas.