Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awkarin dan Fakta-fakta Menarik soal Kapal Pinisi...

Kompas.com - 29/08/2021, 15:06 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

3. Proses pembuatan panjang

Diberitakan Kompas.com, 25 April 2020, proses pembuatan kapal Pinisi memakan waktu yang cukup lama. Ada tiga tahap utama dalam pembuatan kapal Pinisi.

Tahap pertama adalah menentukan hari baik untuk mencari kayu yang akan digunakan untuk membuat kapal.

Biasanya hari baik untuk mencari kayu utuh jatuh pada hari ke-5 dan ke-7 di bulan yang sedang berjalan.

Adapun jenis kayu yang biasa dipakai membuat pinisi ada empat jenis, yaitu kayu besi, kayu bikti, kayu kandole atau punaga, dan kayu jati.

Baca juga: Mengintip Kapal Selam Mini Bersenjata Torpedo Rancangan BPPT

Tahap kedua merupakan proses menebang, mengeringkan, dan memotong kayu untuk membuat kapal.

Selanjutnya kayu atau bahan baku dirakit menjadi sebuah perahu dengan memasang lunas, papan, mendempul, dan memasang tiang layar.

Penggabungan kayu-kayu pembuat kapal, tidak digunakan perekat seperti lem khusus kayu maupun paku, tapi menggunakan pasak kayu, sehingga membuat bagian-bagian bisa menyatu.

Proses pada tahap pertama dan kedua itu harus melalui beberapa langkah panjang dan membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.

Baca juga: 4 Kapal Selam di Dunia yang Sempat Hilang dan Berhasil Ditemukan

Kemudian pada tahap ketiga atau tahap terakhir, merupakan peluncuran kepal Pinisi ke laut.

Sebelum perahu diluncurkan ke laut ada upacara maccera lopi (mensucikan perahu) yang ditandai dengan penyembelihan binatang.

Jika kapal Pinisi berbobot kurang dari 100 ton, maka binatang yang disembelih adalah seekor kambing. Namun, jika bobot kapal mencapai lebih dari 100 ton, binatang yang disembelih adalah seekor sapi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tenggelamnya Kapal Titanic

(Sumber: Kompas.com/Editor: Nibras Nada Nailufar, Ari Welianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com