- Cat kimia yang terlalu keras, mentl, kamper atau asam salisilat
- Terlalu banyak menjilat atau mengelupas bibir
- Memegagang logam dengan bibir
- Dehidrasi
Jika tidak dirawat dan diantisipasi dengan baik, bibir pecah bisa mengakibatkan kondisi yang berbahaya. Sejumlah komplikasi akibat bibir pecah antara lain:
1. Cheilitis
Bibir pecah-pecah atau kering lebih jauh bisa kian parah jika tidak dirawat.
Penyakit yang timbul akibat kondisi ini adalah yang disebut cheilitas. Istilah ini mengacu pada kondisi bibir pecah yang parah. Gejala yang muncul adalah kulit yang pecah-pecah di sudut mulut dan juga bibir.
Ciri-ciri cheilitas adalah bibir berwarna merah mudah gelap atau merah. Kemudian bertekstur kasar, timbul bisul dan terdapat plak putih di permukaan.
2. Dehidrasi dan malanutrisi
Bibir pecah-pecah jika dibiarkan berlarut-larut bisa menimbulkan dehidrasi dan malanutrisi. Tanda-tandanya adalah:
- Sakit kepala dan pening
- Konstipasi
- Berkurangnya produksi urine
- Mulut kering
Bahkan, lebih jauh bibir pecah bisa membuat penderitanya mengalami dehidrasi yang kemudian berakibat pada tekanan darah rendah, demam, napas memburu dan degup jantung lebih kencang.
Akibat lainnya dari bibir pecah adalah malanutrisi yang ditandai dengan otot melemah, pembusukan gigi, perut kembung dan kerapuhan tulang.
Untuk mencegah penyakit yang lebih parah, bibir pecah harus dirawat dan dicegah dengan baik.