Para arkeolog meyakini bahwa cara penguburan jasad Xin Zhui itu bertujuan menahan air dan udara masuk, sehingga jenazah tidak membusuk.
Rahasia kedua adalah jasad perempuan bangsawan itu direndam cairan cokelat kemerahan mirp rum. Hal itu terlihat dari ditemukannya 76 liter cairan seperti rum yang merendam jasad tersebut.
Baca juga: Perempuan Berdaya: Xin Zhui, Mumi Cantik Terawat Berusia Ribuan Tahun dari Zaman China Kuno
Banyak ilmuwan menyebut cairan tersebut adalah obat mujarab yang telah lama hilang untuk mengawetkan daging manusia.
Cairan tersebut kemudian diteliti dan ternyata mengandung asam dengan jejak cinnabar, merkuri sulfat atau obat China kuno.
Obat china itu dikenal luas sebagai ramuan kehidupan abadi yang dikonsumsi Qin Shi Huang, kaisar pertama Dinasri Qin (221 - 206 SM). Ia adalah kaisar yang mampu menyatukan daratan China dan menaklukan 6 negara lainnya saat itu.
Para peneliti melakukan riset mayat utuh Xin Zhui selama 4 dekade. Berdasarkan analisis forensik dan sinar-x, perempuan yang dikenal dengan Lady Dai ini meninggal karena serangan jantung dalam usia 50 tahun.
Para peneliti juga menemukan bahwa sebelum meninggal akibat serangan jantung, perempuan ini mengonsumsi melon dengan secara tergesa-gesa.
Hal itu dibuktkan dari temuan 138 biji melon tanpa tercerna di perut dan ususnya.
Biasanya perut membutuhkan 1 jam untuk mencertna biji-bijian seperti melon.
Xin dikenal sebagai Lady Dai karena menikahi penguasa wilayah Dai (kini Changsha) bernama Li Cheng pada masa Dinasti Han.
Baca juga: Wanita China Kuno “Korbankan Diri” agar Dikubur Bersama Kekasihnya dalam “Kunci Cinta Abadi”
Ia memiliki postur tubuh dengan tinggi 158 cm dan hidup mewah dengan fasilitas terbaik pada masa itu.
Bangsawan wanita ini sering makan dengan makanan mewah namun tidak sehat. Ia juga jarang bergerak dan berolahraga sehingga terkena penyakit komplikasi, mulai dari kegemukan, tekanan darah tinggi, arteri koroner, kolesterol tinggi, diabetes, batu empedu hingga penyakit hati. (Sumber: Kompas Global/ Penulis: Shintaloka Pradita Sicca | Editor: Shintaloka Pradita Sicca)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.