KOMPAS.com - Chris Messina jadi orang yang dianggap sebagai penggagas menghimpun topik-topik terpopuler di media sosial melalui hashtag atau tanda pagar (tagar).
Di awal kemunculannya, belum ada satu pun media sosial media sosial yang memanfaatkan penggunaan tagar.
Sampai akhirnya, Chris Messina mengusulkan penggunaan tagar untuk menghimpun pengguna secara berkelompok dengan memakai tanda hash atau pound yang dilambangkan dengan "#" pada 2007.
how do you feel about using # (pound) for groups. As in #barcamp [msg]?
— Chris Messina ? (@chrismessina) August 23, 2007
Siapakah Chris Messina dan pengaruh apa yang dia bawa pada perkembangan media sosial?
Baca juga: Twitter Rayakan Hari Tagar atau Hashtag Day, Ini Sejarahnya
Chris Messina adalah seorang desainer produk teknologi yang menjalankan perusahaan konsultan internet miliknya sendiri.
Melansir CNBC, 30 April 2018, saat usia Twitter masih satu tahun, tepatnya pada tahun 2007, Messina dan teman-temannya di Silicon Valley merupakan pengguna aktif Twitter.
Dari banyaknya twit yang mereka unggah, Messina merasa twit terlalu tidak teratur dan tak berujung. Ini membuatnya hampir mustahil untuk mengelompokkan twit untuk topik tertentu.
Keresahan Messina terkait efektivitas topik twit di Twitter tidak datang begitu saja. Ia adalah orang yang sehari-hari akrab dengan internet dan media sosial.
Pada tahun 2004, pria asal New Hampshire ini membantu mengorganisir gerakan akar rumput yang mendorong Mozilla Firefox mendapat 100 juta unduhan pertama.
Pada tahun berikutnya, ia mengorganisir BarCamp pertama dan kemudian mempopulerkan model acara unconference ke lebih dari 350 kota di seluruh dunia.
Berlanjut pada 2006, Messina bersama beberapa teman membuka coworking space pertama di dunia sehingga memunculkan gerakan global. Coworking space pun kini menjadi salah satu alternatif bagi pekerja lepas untuk mendapatkan ruang kerja yang nyaman.
Tahun berikutnya, tepatnya pada 23 Agustus 2007, Messina mengemukakan ide penggunaan tagar di media sosial.
Ide ini mengubah lanskap media sosial sepanjang dekade, dengan menyediakan sarana untuk menggembleng gerakan sosial populer.
Siapa sangka, ternyata perusahaan Twitter pernah menolak ide yang dikemukakan oleh Messina ini.
Sebelumnya, penggunaan simbol hash atau pound telah digunakan dalam berbagai cara di web. Akan tetapi, Messina yang mengusulkan pertama kali untuk menggunakan tagar sebagai penghimpin topik-topik penting tertentu di media sosial.