Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chris Messina, Penggagas Hashtag alias Tagar di Twitter

Kompas.com - 23/08/2021, 18:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Melansir Buffer, 24 September 2013, pada awal kehadiran Twitter, banyak orang ingin melihat semacam fitur grup. Contohnya, untuk menghimpun diskusi tentang topik atau pengelompokan tertentu.

Ide ini muncul ketika dia melihat orang-orang mengunggah twit tentang gempa bumi di Bay Area. Messina pun mulai mencari cara yang lebih baik untuk mengoordinasikan komunikasi ini melalui Twitter.

Setelah memikirkan bagaimana tagar bisa bekerja di Twitter, Messina menulis ide itu di blognya. Ia menguraikan beberapa fitur hashtag yang kita kenal baik hari ini.

Saat ada topik tertentu, dengan memakai satu tagar, kata Messina, semua pengguna bisa menyumbangkan twit tentang topik tersebut dapat membantu pengguna Twitter lain untuk mengikutinya. Topiknya bisa tentang kasus, pertandingan olahraga, pemilu, dan sebagainya.

Terlepas dari siapa yang kita follow di Twitter, pengguna bisa mengetahui kasus terkini dengan memantau tagar tersebut.

Di masa sekarang, kita bisa menerima penggunaan tagar hampir di semua media sosial sebagai bagian normal dari internet. Namun, pada awalnya tidak semua orang tertarik untuk menggunakan tagar.

Pada saat itu, menempatkan tagar di depan kata atau frasa dalam posting Twitter tidak secara otomatis membuat twit kita terhubung dengan topik populer apa pun.

Jadi, Messina menulis proposal 2.000 kata untuk ide tagarnya dan dia membawanya ke kantor pusat Twitter di San Francisco.

Meskipun Twitter telah dikenal sebagai platform yang memungkinkan penggunanya membuat fitur, tim awalnya Twitter tidak tertarik dengan ide Messina.

Messina mengatakan, tim Twitter yang menerimanya hari itu mungkin sibuk, sehingga setengah mendengarkan ide dan proposalnya.

Salah satu pendiri Twiter, Evan Williams, memberi tahu Messina bahwa tagar terlalu "kutu buku" untuk menjadi arus utama. Sehingga Messina diberi kesempatan untuk mengampanyekan idenya sendiri dan mendorong pengguna lain untuk menggunakannya.

Pendiri Twitter itu berjanji bahwa perusahaannya hanya bisa menulis algoritma untuk memecahkan masalah pemilahan topik diskusi.

Twitter menyetujui penggunaan tagar

Ternyata, penggunaan tagar dari ide Messina cukup efektif. Mengutip Demandzen, 15 Desember 2016, dua tahun setelah proposal Messina ditolak, Twitter secara resmi menggunakan tagar pada 2009.

Tagar di Twitter berfungsi untuk membantu pencarian dan tag pada topik tertentu. Pengguna bisa terhubung satu dengan yang lainnya pada topik tertentu.

Pada tahun yang sama, Twitter memperkenalkan topik tren atau trending topic mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com