KOMPAS.com - Hashtag atau tanda pagar (tagar) tidak serta merta ada saat media sosial dibuat.
Penggunaan hashtag pertama kali diusulkan saat awal-awal kehadiran Twitter.
Salah satu pengguna bernama Chris Messina mengusulkan para pengguna untuk mengelompokkan twit mereka dan merampingkan informasi penting dalam kategori yang mudah ditemukan.
Hari ini 14 tahun lalu, tepatnya 23 Agustus 2007, media sosial berubah selamanya berkat ide dari Chris Messina tersebut.
Baca juga: Fitur Fleets Hilang di Twitter, Apa Penyebabnya?
Bagaimana penggunaan tagar bisa berkembang di media sosial hingga sekarang?
14 tahun lalu, @chrismessina nge-Tweet #barcamp. And... the rest is history! #HariTagarhttps://t.co/oLeht40def
— Twitter Indonesia (@TwitterID) August 23, 2021
Tagar pertama kali diusulkan ke Twitter pada 23 Agustus 2007 oleh Chris Messina.
Sebelumnya, penggunaan simbol hash dengan simbol "#" telah digunakan untuk berbagai keperluan di website.
Akan tetapi, Messina adalah yang pertama kali mengusulkan untuk menggunakan tagar sebagai penghimpun topik-topik penting tertentu.
Melansir Buffer, 24 September 2013, pada awal kehadiran Twitter, banyak orang ingin melihat semacam fitur grup. Contohnya, untuk menghimpun diskusi tentang topik atau pengelompokan tertentu.
Setelah memikirkan bagaimana tagar bisa bekerja di Twitter, Messina menulis ide itu di blognya.
Ia menguraikan beberapa fitur hashtag yang kita kenal baik hari ini, serta beberapa yang tidak berhasil masuk ke platform (atau setidaknya tidak bertahan lama).
Messina memberi contoh penggunaan #barcamp yang akan menjadi tag umum di antara acara. Selebihnya, pengguna hanya perlu merekayasa solusi secara sosial dan mungkin memilih tag baru.
how do you feel about using # (pound) for groups. As in #barcamp [msg]?
— Chris Messina ? (@chrismessina) August 23, 2007
Jika twit kita membahas tentang suatu topik, tetapi tidak merujuknya secara spesifik, pengguna yang memantau kata kunci topik tertentu atau tagar umum mungkin melewatkan twit tersebut.
Akan tetapi, jika menambahkan tagar di akhir posting, maka twit bisa masuk ke dalam aliran topik tersebut sehingga tidak terlewatkan.
Saat ada topik tertentu, dengan memakai satu tagar, kata Messina, semua pengguna bisa menyumbangkan twit tentang topik tersebut dapat membantu pengguna Twitter lain untuk mengikutinya. Topiknya bisa tentang kasus, pertandingan olahraga, pemilu, dan sebagainya.