KOMPAS.com - Ada bermacam-macam gangguan tidur, salah satunya adalah berbicara di dalam tidur atau mengigau.
Gangguan tidur yang terkadang disebut juga dengan istilah somniloguy ini terjadi pada separuh jumlah penduduk dunia.
Jika menelaah soal penyebabnya, gangguan tidur ini diduga memiliki beragam latar belakang yang bisa mendasari.
Mulai dari stres, perasaan terlalu bahagia yang terbawa ke alam mimpi, hingga faktor genetik turun-menurun.
Dr Kannan Ramar dari Mayo Clinik Minnesota Amerika Serikat mengatakan bahwa hingga kini para ilmuwan belum menemukan jawaban pasti mengapa somniloguy bisa terjadi, dan apa penyebab pasti yang bisa melatarbelakanginya.
Baca juga: Hati-hati, Mimpi Buruk Bisa Jadi Penanda Ada Masalah dalam Diri
Rebecca Robbins, ilmuwan yang mempelajari soal tidur dari Harvard Medical School mengatakan bahwa kalimat yang keluar dari orang yang tengah mengigau bisa berupa kata-kata tak beraturan atau malah kalimat utuh yang tertata rapi.
Meski belum bisa dipastikan penyebab pastinya, namun beberapa dugaan dikemukakan oleh para ilmuwan.
Baca juga: Membakar Lemak dengan Makan Cokelat Selepas Bangun Tidur
Selain faktor genetik, stres dan pengonsumsian alkohol yang berlebihan, ditengarai somniloguy juga bisa disebabkan oleh gangguan mental berupa anxiety.
"Anxiety bisa berkontribusi terhadap penyebab gangguan berbicara ketika tidur. Seseorang bisa saja mengekspresikan perasaannya atau kekhawatirannya yang disimpannya sepanjang hari," ujar Robbins.
Sebuah penelitian yang melibatkan 230 responden mendapatkan bahwa kata yang sering diucapkan seseorang ketika mengigau adalah kata "tidak."
Baca juga: Menakar Lama Waktu Tidur Ideal Berdasarkan Rentang Usia
Meskipun begitu, upaya meredakan stres dan mengusahakan waktu tidur yang cukup banyak dipercaya bisa meminimalkan datangnya gangguan ini.
Begitu juga dengan mengurangi konsumsi alkohol atau kafein yang bisa menganggu jadwal tidur, juga diyakini bisa mengurangi frekuensi gangguan somniloguy muncul.
Meski gangguan ini tak membahayakan kesehatan, namun jika pasangan tidur sudah merasa sangat terganggu dengan somniloguy yang Anda alami, maka Anda perlu berkonsultasi ke pihak medis.
Biasanya dokter akan menyarankan Anda dan pasangan tidur mencatat pola tidur dan gangguan yang Anda alami selama kurun waktu tertentu, juga mencatat daftar makanan dan minuman yang diambil sebelum berangkat tidur.
Setelah semua data terkumpul, baru dokter bisa membuat diagnosa yang tepat, yang nantinya bisa digunakan untuk mengurangi atau menyembuhkan gangguan tidur yang ada.
Baca juga: 7 Cara agar Tidur Lebih Nyenyak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.