Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Hartono Prapanca, yang Dicaci dan Dicari

Kompas.com - 07/08/2021, 11:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Hartono tidak sembarangan dalam memilih orang untuk dipekerjakan sebagai anak buah. Ia memilih orang yang sudah dikenalnya untuk dapat bekerjasama dan dapat dijadikan anak buahnya.

Meringankan pekerjaan pada hubungan kedekatan adalah salah satu cara yang ditempuh oleh patron.

Jasa yang akan diberikan secara timbal balik oleh patron dan klien digunakan untuk beragam keperluan serta jaminan sosial sehingga memberikan rasa tentram dan nyaman pada pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.

Salah satu anak buah Hartono pernah berujar kalau dirinya memilih profesi sebagai pekerja seks karena kesadaran tanpa paksaan.

Sebelum bekerja sebagai wanita panggilan, dirinya bekerja sebagai babby sitter dan berasal dari keluarga miskin.

Dengan tujuan ingin mengubah nasib, dirinya memilih menjadi anak buah Hartono tanpa diketahui oleh orang-orang di kampung mengenai pekerjaan yang dijalaninya di Jakarta.

Rumah tembok, hewan ternak, sawah dan pemberian rutin ke keluarganya di kampung menjadi kebanggaannya saat dia bekerja bersama Hartono.

Di awal tahun 2000-an masa kejayaan Hartono Prapanca mulai meredup dan semakin tenggelam saat dirinya terbelit hutang dari perbankan.

Usahanya di Semarang dan Surabaya bermasalah. Jika di Semarang karena konflik dalam pengelolaan sebuah hotel yang menjadi tempat praktek prositusinya, sedangkan di Surabaya terkait tindak pidana aborsi yang diduga dilakukan anak buahnya.

Titik nadir masa keemasan Hartono berakhir ketika Planet Bali – tempat one stop entertainment di Bali – yang diobsesikan sejak lama oleh Hartono, disita oleh bank.

Andai Planet Bali terwujud ketika itu, Hartono ingin menawarkan alternatif wisata yang lain di Bali. Jauh lebih terhormat ketimbang wisata malam di Red Light District Amsterdam di Belanda, Phat Pong di Thailand atau Geylang di Singapore.

Harapan Hartono dan dan kenyataan ternyata berbeda jalan. Bangunan megah di tepi jalan by pass Ngurah Rai, Denpasar tersebut, baru beroperasi selama 2 hari tapi keburu dihentikan operasionalnya oleh pemda setempat dan akhirnya disita sebuah bank swasta melalui persidangan yang berlarut-larut.

Kredit Hartono yang semula bernominal Rp 8,5 miliar, beranak pinak mencapai Rp 21 milyar. Persoalan ini yang membuat Hartono masuk dalam “kubangan”.

Seorang teman bercerita, beberapa bulan sebelum Hartono wafat sempat bertemu dengannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Pria yang dulunya kondang, saat itu berjalan tertatih-tatih karena luka kecelakaan akibat jatuh dari motor.

Hartono terlihat susah dan kepayahan, sama persis ketika dia menyeringai menunjukkan perutnya yang tertusuk saat terlibat perlawanan dalam aksi eksekusi rumah miliknya di Surabaya.

Walau praktik prostitusi sudah lama terjadi, setua usia peradaban manusia dan sulit untuk diberantas, setidaknya perjalanan hidup Hartono memberi pelajaran akan kiprah bisnis “lendirnya”.

Jangan sekali-kali mencari hidup dari eksploitasi sesama manusia. Jangan berkiprah di pekerjaan yang tidak halal. Kubangan bisnis yang dijalaninya membuat Hartono terjerembab ke dalam lubang yang semakin dalam.

Selamat jalan Hartono Prapanca, semoga Sang Pencipta mengampuni segala dosamu. Jika ketemu Tante Dolly van de Mart – perintis berdirinya lokalisasi Dolly Surabaya, lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara– kabarkan kalau lokalisasi Dolly Surabaya dan Kramat Tunggak Jakarta telah lama ditutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com