Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Virus Joker yang Menyusupi Sejumlah Aplikasi Android di Google Play Store

Kompas.com - 31/07/2021, 20:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nama Joker ternyata bukan hanya menjadi musuh Batman, namun juga musuh bagi pengguna Android dalam bentuk virus atau malware.

Diberitakan Kompas.com, 22 Juni 2021, periset keamanan dari Quick Heal Security Labs mendeteksi setidaknya delapan aplikasi di Google Play Store yang disusupi virus Joker.

Meski telah melakukan penyaringan yang ketat, Google Play Store tetap dapat kebobolan aplikasi yang terinfeksi virus Joker tersebut. 

Baca juga: 8 Aplikasi Android di Play Store Terjangkit Malware Joker, Segera Hapus dari Ponsel Anda

Lantas, apa itu virus Joker?

Bekerja secara diam-diam

Dilansir dari Techradar, 10 September 2019, malware Joker ini pertama kali ditemukan oleh Aleksejs Kuprins, seorang peneliti keamanan di CSIS Security Group.

Malware Joker ini bersembunyi di balik sejumlah aplikasi Android di Play Store dan mendorong pengguna untuk berlangganan layanan premium secara diam-diam.

Menurut Kuprins, virus Joker memiliki cara kerja sebagai komponen latar belakang aplikasi secara diam-diam mengklik iklan dalam aplikasi dan melakukan hal yang sama untuk proses pendaftaran ketika berada di situs.

Kemudian mengakses pesan SMS korban, menyalin kode otorisasi yang telah mereka kirim untuk memverifikasi pembayaran berlangganan.

Perangkat Android yang terinfeksi malware Joker mungkin tiba-tiba berlangganan layanan premium dan tentu saja kehilangan uang untuk membayar layanan tersebut.

Kuprins menyatakan, malware Joker ini menargetkan pengguna di 37 negara, termasuk AS, Inggris, Australia, Uni Eropa, dan beberapa negara Asia seperti China.

Baca juga: Disusupi Virus Joker, 8 Aplikasi Android Ini Harus Segera Dihapus

 

Sebaran virus Joker

Kuprins melalui blog Medium, 3 September 2019 mengatakan, saat itu virus Joker terdeteksi di 24 aplikasi dengan total lebih dari 472.000 pemasangan.

Sementara daftar lengkap 37 negara yang ditargetkan meliputi:

  1. Australia
  2. Austria
  3. Belgia
  4. Brasil
  5. China
  6. Siprus
  7. Mesir
  8. Perancis
  9. Jerman
  10. Ghana
  11. Yunani
  12. Honduras
  13. India
  14. Indonesia
  15. Irlandia
  16. Italia
  17. Kuwait
  18. Malaysia
  19. Myanmar
  20. Belanda
  21. Norwegia
  22. Polandia
  23. Portugal
  24. Qatar
  25. Argentina
  26. Serbia
  27. Singapura
  28. Slovenia
  29. Spanyol
  30. Swedia
  31. Swiss
  32. Thailand
  33. Turki
  34. Ukraina
  35. Uni Emirat Arab
  36. Inggris Raya, dan
  37. Amerika Serikat.

Baca juga: Malware Joker Ditemukan di 10 Aplikasi AppGallery Huawei

 

8 aplikasi terjangkit virus Joker

Berdasarkan perkembangan terbaru yang disampaikan periset keamanan dari Quick Heal Security Labs, mereka mendeteksi setidaknya delapan aplikasi di Google Play Store yang disusupi virus Joker.

Peneliti Quick Heal Security Labs mengatakan, pihaknya telah melaporkan temuan tersebut kepada Google. Saat ini, delapan aplikasi itupun telah dihapus.

Akan tetapi, jika sudah terlanjur dipasang, pengguna disarankan agar segera menghapusnya dari smartphone android.

Baca juga: 17 Aplikasi Ini Terinfeksi Malware Joker, Segera Hapus dari Ponsel Android Anda

Cara menghapus aplikasi di smartphone Android

Jika salah satu aplikasi berbahaya itu sudah terpasang di smartphone android, lebih baik segera hapus. Cara menghapus aplikasi di smartphone android yakni:

  1. Buka menu pengaturan (setting)
  2. Pilih menu Aplikasi (App)
  3. Pilih aplikasi yang hendak dihapus
  4. Kemudian pilih opsi Copot Pemasangan (Uninstall)

Cara mendeteksi aplikasi berbahaya di Play Store

Cara yang paling mudah adalah dengan mengecek terlebih dahulu ulasan pada kolom komentar.

Jika lebih banyak komentar negatif daripada positif, lebih baik urungkan niat mengunduh aplikasi tersebut.

Perlu kehati-hatian ekstra sebelum mengunduh dan memasang aplikasi dari Google Play Store. Pasalnya, malware Joker dapat kembali lagi di aplikasi yang tidak diketahui.

Sudah sejak beberapa tahun lalu, virus Joker teridentifikasi, namun pelaku yang membuatnya belum diketahui sampai saat ini.

Akan tetapi, jika dilihat dari kode bot, komentar, komando, dan server kontrol, transkripnya ditulis dalam bahasa Mandarin. Nama "Joker" sendiri berasal dari salah satu server pengendali (C&C) sang malware.

Baca juga: Viral, Video Berebut Nomor Antrean Vaksin Timbulkan Kerumunan di Tangerang, Ini Ceritanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com