Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab, Tanda-Tanda dan Cara Mencegah Tanaman Kaktus Agar Tak Mati

Kompas.com - 31/07/2021, 13:55 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.comKaktus tergolong tanaman yang perawatannya mudah lantaran tetap bisa hidup dibiarkan lama tanpa air. Meski begitu, Anda perlu tetap perhatian terhadap perubahan yang dialami agar tiba-tiba kaktus tak mati.

Kaktus memiliki akar yang panjang yang bertugas mencari sumber air. Duri-durinya bertugas menutupi penampang batang sehingga mengurangi intensitas penguapan.

Keunggulan kaktus inilah yang membuat pecinta tanaman jatuh hati. Letakkan saja di dalam pot yang mendapat asupan sinar matahari cukup maka kaktus akan terus hidup dan terus tumbuh.

Meski begitu, layaknya makhluk hidup, kaktus pun bisa jatuh sakit. Jika Anda tak memahami kondisi ini, maka kaktus akan terus sakit dan beresiko mati.

Dilansir dari Home Guides SF Gate, Selasa (16/2/2021), kematian kaktus kemungkinan besar berkaitan dengan kelembaban yang berlebih di sekitar akar.

Faktor-faktor lain juga berpengaruh, seperti penanaman terlalu dalam, suhu rendah, dan jamur pantogen. Berikut ini beberapa potensi masalah yang bisa menimpa kaktus serta cara mengatasinya:

Baca juga: 5 Fakta Menarik tentang Kaktus yang Perlu Diketahui

1. Terlalu banyak air

Tanah dengan drainase yang buruk dan penyiraman berlebihan, dapat dengan cepat membunuh kaktus. Termasuk membuatnya rentan terhadap invasi oleh patogen jamur yang terbawa tanah.

Kaktus memang membutuhkan tanah yang cepat kering, namun tanah dengan kandungan pasir yang terlalu tinggi tidak dapat mempertahankan kelembaban dan nutrisi yang cukup.

Berilah tanah dengan kompos yang sudah lapuk atau lumut gambut, lalu tandai pot dengan label.

Pada penanaman luar ruangan, ubahlah tanah sehingga mengandung hingga 25 persen batu apung untuk meningkatkan drainase tanah.

Anda perlu mengingat aturan umum menanam kaktus:

Siramlah ketika tanah 2 hingga 3 inci di bawah permukaan tanah benar-benar kering. Atau siramlah setiap 2 minggu ketika kaktus tumbuh di tanah yang baik dan dikeringkan dengan baik.

2. Kedalaman tanam yang tidak pas

Menanam kaktus terlalu dalam dapat membuatnya sakit, lalu mati. Itulah mengapa sangat penting untuk memposisikan kaktus pada kedalaman tanah yang sama dengan saat ditanam di pembibitan atau wadah sebelumnya.

Intinya, semua jaringan batang hijau harus tetap berada di atas tanah.

Jika Anda melihat kaktus yang baru ditanam mulai miring, topanglah dengan penyangga yang terbuat dari kayu, bukan tanah tambahan.

Atau bisa coba menggunakan media yang dikemas dengan kuat di sekitar pangkal tanaman, sampai kaktus dapat menopang dirinya sendiri.

Kaktus berduri berusia muda dapat menahan penanaman lebih dalam yang bisa melibatkan penguburan antara satu-setengah dan tiga perempat dari bantalan terendah sehingga kaktus tetap tegak.

Baca juga: Beragam Manfaat Kaktus bagi Kehidupan Manusia

3. Terbakar sinar matahari

Sunburn atau terbakar sinar matahari adalah salah satu masalah kaktus yang paling sering. Biasanya ini terjadi ketika kaktus yang ditanam di rumah kaca atau disimpan di dalam ruangan, dimasukkan ke area dengan sinar matahari penuh tanpa periode aklimatisasi.

Kaktus yang terbakar matahari akan tampak menguning dan kulit ari mati. Dua tanda ini menyebabkan bekas luka permanen, walaupun kelak bisa sembuh.

Sunburn dapat dihindari dengan menanam kaktus ke arah yang sama seperti sebelumnya. Atau secara bertahap memperkenalkan kaktus ke paparan sinar matahari di tempat atau posisi yang baru.

4. Cedera beku

Kerusakan akibat beku atau terbakar sinar matahari dikategorikan sebagai masalah abiotik. Umumnya masalah ini hanya menyebabkan cedera pada kaktus.

Tapi jenis cedera ini juga perlu diwaspadai, karena dapat muncul dalam bentuk area mati kehitaman atau kekuningan pada tanaman.

Cedera beku ditandai dengan munculnya warna kehitaman pada area tanaman yang terkena dingin sebelum area ini menjadi kering, garing dan terkadang kekuningan.

Ketika pembekuan tidak terlalu keras, kaktus biasanya dapat mengatasi kerusakan dalam beberapa tahun.

Menjaga kaktus dalam ruangan jauh dari angin dingin atau jendela selama cuaca dingin dan menutupi kaktus di lanskap dengan kain katun pada malam hari ketika suhu mendekati titik beku dapat membuat perlindungan untuk menahan hawa dingin.

 

5. Infeksi atau Pembusukan Jamur

Berbagai jamur membusuk atau layu termasuk busuk akar Armillaria, Fusarium dan Pytophthora berpotensi menimbulkan masalah pada kaktus.

Kaktus yang terkena penyakit ini mungkin mengalami pertumbuhan yang lambat, penurunan, pembusukan yang terlihat atau perubahan warna dan bahkan kematian.

Baca juga: Kenapa Kaktus Lembek dan Busuk? Ini Penyebab dan Solusinya

 

Masalah dengan patogen ini dapat dihindari dengan mempersiapkan lokasi dengan baik sehingga memberikan drainase yang baik, menghindari penyiraman yang berlebihan dan segera menghilangkan tanaman yang menunjukkan gejala busuk sebelum menyebar.

Jika layu jamur menjadi masalah, solarisasi tanah solusinya adalah dengan menutupi tanah yang terinfeksi dengan terpal plastik bening dan tebal selama empat hingga enam minggu, hal ini akan membunuh banyak patogen dan hama di dalam tanah.

6. Diserang hama serangga

Ada beberapa tanda ketika kaktus kemungkinan diserang hama serangga. Di antaranya ialah permukaan batang menjadi burik atau berwarna suram. Artinya, bisa jadi kaktus terkena hama tungau.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menyemprotkan insektisida dosis rendah atau sesuai cara pemakaian yang berlaku.

Berbeda lagi jika kaktus memiliki bercak putih seperti bulu di sepanjang batang. Bercak ini bisa jadi menandakan kalau kaktus Anda terserang kutu putih.

Solusinya sama, yaitu penyemprotan insektisida dosis rendah.

Apabila muncul tonjolan kuning pada batang kaktus, itu juga artinya hama serangga sedang menyerang. Jika tak segera diatasi, kaktus rawan mati.

Solusinya, semprotkan insektisida dosis rendah dan sering-seringlah menjemur kaktus di bawah sinar matahari.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Inten Esti Pratiwi, Aniza Pratiwi|Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com