Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenali Kejahatan SIM Swap dan Cara Pengaduannya

Kompas.com - 30/07/2021, 12:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Metode kejahatan SIM swap masih terus ada mengintai masyarakat. SIM swap adalah pengambilalihan SIM card untuk digunakan mengakses beberapa data pribadi korban.

Ketika terkena SIM swap, maka SIM card yang kemudian aktif dan berlaku berpindah tangan ke gawai pelaku, tak lagi dimiliki oleh korban.

Seringnya, SIM swap digunakan untuk mencuri data pribadi juga untuk mengambil alih akses perbankan milik korban.

Dalam akun Instagram resminya, Kementerian Kominfo, mengingatkan agar masyarakat selalu berhati-hati dalam beraktivitas di media sosial, untuk selalu memperhatikan keamanan privasi ketika mengakses media sosial.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kominfo (@kemenkominfo)

Mengenal langkah kejahatan SIM swap

SIM swap adalah mengambil alih nomor ponsel untuk dijadikan sarana bagi pelaku kejahatan untuk mengakses akun perbankan korban.

Mengambil alih SIM card biasanya dilakukan dengan cara mengirim link yang nanti diakses oleh korban.

Ketika SIM card sudah dikuasai, pelaku akan melakukan langkah-langkah di bawah ini:

1. Pelaku kejahatan akan mengumpulkan informasi perbankan personal milik korban.

2. Pelaku akan menuju operator seluler dan meminta penggantian kartu SIM baru milik korban.

3. Setelah melalui proses dan tersertifikasi, kartu SIM pengganti (baru) akan diterbitkan.

4. Secara otomatis kartu SIM yang ada di gawai korban akan dinonaktifkan. Dan pelaku bebas mengakses jalur perbankan milik korban yang tersambung ke nomor SIM card.

Baca juga: Awas Pencurian Data Pribadi untuk Pinjaman Online, Begini Cara Melindunginya

Pencegahan agar terhindari dari SIM swap

Agar terhindar dari SIM swap, lakukan proteksi berikut ini:

1. Tingkatkan kesadaran dalam beraktivitas di ruang siber. Jangan mengunggah atau memberikan data pribadi kepada siapapun.

2. Tidak membagikan informasi pribadi seperti username, password, PIN, dan masih banyak lagi kepada pihak lain.

3. Selalu berhati-hati terhadap pihak yang mengaku berasal dari otoritas berwenang namun yang meminta data-data pribadi.

Baca juga: Apa Dampak Penyerahan Data Whatsapp ke Facebook?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com