Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Cari Donor ASI di Masa Pandemi, Ini Pesan AIMI

Kompas.com - 24/07/2021, 14:45 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19, banyak yang mencari donor (penyumbang) air susu ibu (ASI) karena ibu meninggal atau terinfeksi virus corona.

Namun, pencarian donor ASI pada masa pandemi ini tidak mudah.

Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sering mendapatkan permintaan untuk dicarikan donor ASI atau informasi terkait donor ASI.

Akan tetapi, sejak sebelum pandemi Covid-19, AIMI memang tidak menerima titipan atau memublikasikan penawaran dan permintaan donor ASI karena harus dilakukan dengan sangat hati-hati. 

Baca juga: Ibu Menyusui yang Positif Covid-19 Tetap Aman Berikan ASI, Ini Panduannya

Apa yang harus diperhatikan soal donor ASI sehingga harus dilakukan dengan hati-hati dan melalui screening kesehatan?

Ibu dengan Covid-19

Ketua Umum AIMI, Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC, menyarankan, jika ibu terinfeksi virus corona dengan gejala ringan agar tetap menyusui bayinya.

"Kalau ibunya positif dan tetap bisa menyusui, disarankan untuk menyusui dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," kata Nia, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (24/7/2021).

Nia mengingatkan, saat menyusui, ibu harus tetap memakai masker. Pastikan juga sudah mencuci tangan dan membersihkan permukaan benda-benda dengan cairan disinfektan.

Sementara itu, ibu yang mengalami gejala sedang atau berat tetap bisa memberikan ASI dengan cara memerah.

ASI perah tersebut kemudian diberikan pada bayi melalui ruangan terpisah.

Informasi soal donor ASI juga disampaikan melalui akun Instagram AIMI, @aimi_asi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AIMI Pusat ???????? (@aimi_asi)

Cari donor dari kerabat

Jika ibu meninggal dunia akibat Covid-19, Nia menyarankan agar mencari donor ASI dari kerabat atau keluarga.

"Pada kondisi ibu meninggal, donor ASI itu kan jadi terus-terusan dan itu enggak mudah mencari orang," jelas Nia.

Ada faktor medis, sosial, budaya, dan agama yang memengaruhi pemberian donor ASI.

Kondisi medis yang dimaksud adalah:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com