KOMPAS.om - Istri Ruben Onsu, Sarwendah Tan, menjadi sorotan publik setelah mengaku memberikan ASI miliknya kepada putra angkatnya, Betrand Peto.
Sarwendah memberi ASI kepada putra asuhnya yang baru beranjak remaja itu karena terharu mendengar ceritanya yang tak pernah merasakan ASI saat masih bayi.
Lalu, apa sebenarnya efek ASI untuk orang yang telah beranjak dewasa?
Melansir pemberitaan Newsweek, penelitian dalam Jurnal Royal Society of medicine membuktikan ASI sebenarnya tidak diperuntukan untuk orang dewasa.
Bahkan, bisa jadi ASI tersebut membahayakan kesehatan. Peneliti mengklaim ASI hanya memiliki sedikit protein daripada susu sapi.
Dan jika ada orang dewasa yang merasa mendapatkan manfaat kesehatan dari mengonsumsi ASI, hal tersebut hanyalah efek plasebo.
Namun, ASI sangat bermanfaat daripada susu formula untuk perkembangan kognitif bayi.
American Academy of Pediatrics (AAP) sangat merekomendasikan pemberian ASI sampai bayi berusia 12 bulan, terutama ASI Ekslusif saat enam bulan awal kehidupan.
Bayi yang mendapatkan ASI dapat terlindungi dari infeksi dan terhindar dari risiko kesehatan di kemudian hari seperti diabetes, obesitas, dan asma.
Untuk wanita menyusui, hal ini membantu rahim berkontraksi dan perdarahan berhenti lebih cepat setelah melahirkan.
Menyusui juga dapat mengurangi risiko kanker payudara, ovarium dan juga memberikan membangun ikatan yang bagus antara ibu dan anak.
Baca juga: Aura Kasih Dilecehkan sebagai Pejuang ASI, Ini Kata Pakar Gender
ASI memiliki manfaat besar untuk bayi karena kandungan nutrisi di dalamnya.
Berikut beberapa nutrisi yang ada di dalam ASI:
1. Protein
ASI mengandung dua jenis protein yaitu whey dan kasein. Protein whey di dalam ASI terdiri sekitar 60 persen dan kasein sekitar 40 persen.