Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kalbar Antre Isi Tabung Oksigen, Ternyata Ibu Sudah Meninggal

Kompas.com - 24/07/2021, 10:35 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 berbagai cerita sedih dialami warga. Salah satunya yang menimpa Shiri, warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (22/7/2021).

Pria yang sedang ikut mengantre untuk mengisi tabung oksigen, tiba-tiba menangis saat menerima telepon dari keluarganya.

Mengutip Kompas.com, diketahui bahwa sang ibu yang tengah sakit sesak napas sudah meninggal dunia di rumah.

Dia tepat berada di paling akhir antrean panjang salah satu perusahaan bersama puluhan warga lainnya di Jalan Veteran Kota Pontianak.

“Sudah terlambat, ibu saya sudah meninggal," katanya seraya menangis dan bergegas membawa pulang tabung tanpa berisi oksigen.

Shiri bercerita bahwa sudah berusaha mencari oksigen sejak pagi untuk ibunya.

Setelah itu, tak banyak yang mampu Shiri ceritakan sesaat akan pulang melihat jenazah ibunya di rumah.

"Saya dari pagi. Oksigennya telat ini. Ibu saya yang sakit di rumah sesak napas. Perawatan di rumah, di rumah sakit tidak ada oksigen katanya," tuturnya sembari mengusap air mata.

Baca juga: Syarat dan Lokasi Isi Ulang Tabung Oksigen Gratis untuk Warga Isoman di Kalbar

Shiri segera bergegas keluar dari lokasi antrean tabung oksigen, dan pulang ke rumah.

Sementara warga lain masih menjajarkan tabung oksigen dari yang kecil hingga besar membuat jalur antrean yang panjang.

Pintu toko pengisian gas tertutup, sedangkan warga yang menjajarkan tabung oksigen, warga yang mengantre mencari tempat berteduh.

Tidak hanya Shiri, warga lain yang mengantre juga sudah berusaha mencari pengisian oksigen di beberapa tempat, namun tempat tersebut menyatakan bahwa oksigen kosong.

Agus Setiado, tokoh masyarakat di Kalimantan Barat yakni Ketua Persatuan Orang Melayu) Kalbar bercerita sudah dua hari ia berusaha mencari pengisian oksigen di beberapa tempat di Kota Pontianak, namun tempat-tempat tersebut menyatakan bahwa oksigen kosong.

Agus mengatakan, oksigen ini diperuntukkan bagi keluarganya yang sedang sesak napas dan menjalani perawatan di rumah karena terpapar covid 19.

"Untuk hari ini, saya mengantre dari pagi sekira pukul 7, karena di semua titik di Kota Pontianak ini kosong oksigen. Ini untuk keluarga saya, Sekjen POM Kalbar kena Covid-19 dan butuh oksigen," tuturnya.

Baca juga: Sopir Ambulans Positif Covid-19, Mobil Tahanan Dikerahkan Angkut Oksigen Medis

Tidak hanya itu, dia juga berusaha membawa keluarganya ke RS namun sejumlah RS penuh dan ketersediaan oksigen terbatas.

Menanggapi sulitnya pendapati pasokan oksigen, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji membenarkan bahwa pasokan oksigen di daerah agak terlambat.

Pihaknya masih menunggu dorp oksigen dari Jakarta, Batam dan Kucing. Jika stok datang cepat, Kamis hingga Jumat depan stok oksigen di Kalbar dapat kembali normal.

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Saat Duduk di Puskesmas, Belum Tertangani dan Tidak Dapat Oksigen

“Kita di provinsi terus berupaya bagaimana stok obat dan oksigen cukup. Oksigen untuk hari ini pas-pasan. Untuk daerah bahkan pasokan agak terlambat. Mudah-mudahan drop dari Jakarta, Batam, dan Kuching bisa cepat,” ujarnya, Rabu (21/7/2021).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com