Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan 3 Vaksin Covid-19 yang Digunakan Indonesia, Asal hingga Efek Sampingnya

Kompas.com - 17/07/2021, 11:06 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin Covid-19 yang berasal dan dikembangkan oleh perusahaan vaksin asal Inggris bersama ilmuwan di Universiy of Oxford.

Vaksin ini berbasis vaksin vektor adenovirus simpanse. Maksudnya pengembang vaksin mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse, kemudian memodifikasinya secara genetik untuk menghindari kemungkinan infeksi parah pada manusia.

Virus yang dimodifikasi membawa sebagian dari virus corona Covid-19 yang disebut protein spike. Bagian yang menonjol seperti paku terlihat di permukaan virus corona SARS-CoV-2.

Baca juga: Indonesia Akan Kedatangan 1,16 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dari Jepang

Vaksin yang dikirim ke sel manusia ini akan memicu kekebalan terhadap protein spike, serta menghasilkan antibodi dan sel memori yang mampu mengenali virus yang disebabkan oleh Covid-19.

Efikasi vaksin AstraZeneca untuk melindungi dari Covid-19 adalah sebesar 64,1 persen pada suntikan dosis pertama, dan 70,4 persen setelah suntikan kedua.

Efek samping dari vaksin ini sebagian besarnya adalah reaksi ringan hingga sedang. Seperti nyeri, gatal, atau memar pada bekas suntikan.

Efek samping lainnya juga rasa lelah, mengigil, demam, sakit kepala, mual dan sebagainya.

Orang yang dapat menerima suntikan vaksin disarankan berusia 18-64 tahun, serta direkomendasikan juga diberikan kepada lansia berusia 60 ke atas.

3. Vaksin Sinopharm

Vaksin yang baru masuk izin penggunaan darurat di Indoneisa pada 29 April 2021 ini merupakan vaksin yang dikembangkan di Beijing Bio Institute Biological Product.

Vaksin ini digunakan di Indonesia masuk dalam program vaksin gotong royong yang awalnya akan dibuat menjadi vaksinasi berbayar.

Namun keputusan tersebut ditunda setelah tingginya respon dari masyarakat mengenai vaksinasi berbayar ditengah pandemi tersebut.

Teknologi pengembangan vaksin ini sama seperti vaksin Sinovac yaitu dengan incactivated virus atau virus yang dimatikan.

Baca juga: Mengenal Vaksin Sinopharm yang Digunakan untuk Vaksinasi Covid-19 Berbayar

Vaksin Sinpharm ini juga sudah diuji klinik di Uni Emirat Arab dengan menunjukkan kemanjuran atau efikasi sebesar 78 persen pada 42.000 relawan.

Antibodi setelah vaksin akan terbentuk 14 hari setelah vaksin kedua. Vaksin ini juga dapat disuntikkan pada orang yang sudah berusia 18 tahun keatas.

Efek samping dari Vaksin Sinopharm menunjukkan reaksi ringan seperti bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, batuk dan lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com