Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Tinggi hingga 14 Juli, Tambah RS hingga Telemedicine

Kompas.com - 10/07/2021, 07:20 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan terus terjadi sampai 13-14 Juli 2021.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap lonjakan pasien Covid-19 juga akan mempengaruhi masa inkubasi atau perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.

Masa perawatan pasien Covid-19 antara 14 hari hingga 21 hari ini dapat membuat kasus konfirmasi harian terus bertambah.

Untuk mengantisipasi terjadinya kolaps dan keterisian rumah sakit hingga batas maksimal, pemerintah berupaya melakukan beragam usaha.

"Saat ini memasuk masa inkubasi, kalau kita mulai tanggal 3 (Juli) saya pikir paling mungkin setelah tanggal 12 kita akan baru melihat dia (kasus) agak slow down, jadi sampai tanggal 13, 14 itu mungkin masih akan tetap naik dan angka itu mungkin bisa naik," kata Luhut mengutip Kompas.com, Senin (5/7/2021).

Baca juga: Luhut Minta Pengadaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 Dipercepat

Berikut ini penjelasan luhut mengenai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 hingga 14 Juli 2021:

1. RS rujukan Covid-19 konversi tempat tidur

Tidak ingin kasus lepas kendali. Luhut meminta semua rumah sakit rujukan Covid-19 melakukan konversi tempat tidur sekitar 30-40 persen untuk perawatan pasien.

Ia menjelaskan langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

2. Tambah rumah sakit

Antisipasi juga dilakukan dengan menyiapkan rumah sakiti tambahan.

Luhut bersama Menteri Kesehatan sendiri yang memastikan persiapan rumah sakit tambahan dapat segera diselesaikan.

"Pak Budi Menkes tadi malam kita sudah maraton dari Sabtu menyiapkan misalnya menyiapkan rumah sakit tambahan di rumah sakit haji," ujarnya.

Baca juga: Revisi Aturan PPKM Darurat, Luhut Usulkan 11 Kelompok Sektor Kritikal

3. Menata kapasitas tempat tidur RS

tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19 harus ditata dengan baik, serta tidak menimbulkan masalah yang lain.

Ia membenarkan saat ini pasien Covid-19 meningkat tajam, pasien yang masuk akibat terpapar sudah mencapai batas maksimal rumah sakit.

Sehingga penting mulai saat ini menata orang yang boleh masauk atau mengukur tingkat keseriusan penyakit pasien tersebut.

"Seperti yang saya katakan tadi, sekarang mulai di tata orang yang boleh masuk rumah sakit itu siapa?," kata Luhut.

4. OTG tetap isolasi mandiri

Berkaitan dengan tingginya kasus Covid-19, pihak rumah sakit dapat melihat tingkat penyakit pasien dengan saturasi diatas 95 persen serta tidak ada tanda, maka orang tersebut diisolasi mandiri.

"Artinya, tingkat penyakitnya kalau saturasi di atas 95 dengan tidak ada tanda-tanda atau OTG mungkin kita bikin isolasi mandiri," ucapnya.

Baca juga: Lonjakan Covid-19, Holding RS dan Farmasi BUMN Diminta Tingkatkan Jumlah Tempat Tidur dan Obat

5. Telemedicine bantu pasien isolasi mandiri

Kemenkes memnbangun sistem telemedicine dengan tujuan untuk membantu pasien isolasi mandiri, serta bekerja sama dengan platform digital.

"Jadi RS hanya buat orang yang betul sangat membutuhkan, yang lain bisa melakukan isolasi mandiri salah satunya dengan telemedicine tadi , kriteria yang jelas," ujarnya.
(Penulis : Haryanti Puspa Sari/ Editor: Diamanty Meiliana).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com