“Penyaluran sudah dimulai sejak pekan lalu secara bertahap usai dilakukan pembaruan DTKS,” ujar Risma.
“Prioritas penyaluran BST di daerah yang menerapkan PPKM darurat dan tempat lainnya dengan memanfaatkan teknologi, jadi tinggal ‘klik’ saja,” lanjut dia.
Mereka yang mendapatkan BST yakni 10 juta KPM yang terdampak pandemi yang sudah terdaftar dalam DTKS.
Sementara itu, penyaluran BST dilakukan melalui PT Pos Indonesia.
Selain dana Rp 600.000, menurut kebijakan baru Kemensos, penyaluran BST juga disertai dengan bantuan beras 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM).
Beras tersebut berasal dari PT Bulog.
Penyaluran bantuan dilakukan melalui jaringan Perum Bulog yang tersebar di seluruh tanah air. Dengan bantuan beras, diharapkan masyarakat miskin terdampak pandemi tercukupi kebutuhan pokoknya.
BST ini diharapkan dapat mampu meningkatkan daya beli masyarakat selama PPKM Darurat.
Sebelumnya, Mensos menyampaikan bansos segera dicairkan pada minggu ini sesuai instruksi Presiden seiring diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali yang di mulai tanggal 3-20 Juli 2021.
Anggaran untuk 10 juta penerima BST senilai Rp 6,1 triliun, Program Keluarga Harapan (PKH) menyasar 10 juta penerima senilai Rp 13,96 triliun, serta untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bagi 18,8 juta penerima senilai Rp 45,12 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.