Supari menjelaskan bahwa fenomena bediding tidah dialami oleh seluruh wilayah di Indonesia, melainkan hanya terjadi pada beberapa wilayah saja.
"Umumnya terjadi pada wilayah yang tipe hujannya monsunal, yaitu yang pola hujannya mengalami puncak di sekitar bulan Desember-Januari-Februari dan mengalami kondisi kering (hujan minimal) pada Agustus-September-Oktober," ujar Supari.
Sederhananya, wilayah yang termasuk tipe hujan monsunal yakni pada Indonesia bagian selatan, antara lain:
Lebih lanjut, Supari menyampaikan, ada juga spot-spot kecil di Pulau Jawa yang memiliki pola hujan yang berbeda.
Namun secara umum sebaran wilayah tipe hujan monsunal seperti yang dijelaskan di atas.
Baca juga: 5 Fakta Telemedicine bagi Pasien Isoman Covid-19 dan Obat Gratis
Dilansir dari Kompas.com, (2/7/2021), hal serupa terkait penyebab suhu dingin yang terasa di sejumlah daerah di Indonesia juga disampaikan oleh Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan).
Peneliti Pusat Sains dan Antariksa Lapan, Andi Pangerang, menyampaikan bahwa Indonesia memasuki musim kemarau yang membuat suhu dingin saat pagi hari.
Menurutnya, kejadian suhu dingin akan berlangsung sampai bulan Agustus 2021.
Andi menjelaskan, dinginnya suhu di pagi hari saat musim kemarau dikarenakan tutupan awan yang sedikit.
Dengan demikian, tidak ada panas dari permukaan Bumi (yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari) yang dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.