Terkait kiat mendalang, dalam wawancaranya bersama Harian Kompas, 16 Oktober 1994, dia mengungkapkan, selalu berusaha menampilkan hal baru.
"Sanggit-nya (ucapan-ucapannya) juga baru. Misalnya wayang dengan teknik flashback seperti film, ada tambahan terompet, sampai ke drum segala," kata Ki Manteb.
Menurut dia, wayang kulit adalah bayangan dari hidup manusia. Isinya baik dan buruk. Dibolak-balik isinya seperti itu saja.
Ia berpandangan, sejelek-jeleknya seseorang, masih ada sisi kebaikan dalam dirinya.
"Maka saya menggambarkan Dasamuka tidak seperti biasanya. Dia tidak mau menyentuh Sinta, sebelum ia bisa mengalahkan Rama. Puntadewa pun tidak sebaik itu. Masak orang mau judi sampai ludes," ujar Ki Manteb.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.