Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kunci Singapura Persiapkan Hidup Bersama Covid-19

Kompas.com - 28/06/2021, 10:50 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Pasien yang telah divaksin penuh, semuanya tidak memiliki gejala atau gejala ringan. Sebaliknya, sekitar 8 persen dari mereka yang tidak divaksinasi mengalami gejala serius.

Akan tetapi, untuk mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi, dan untuk bertahan melawan strain mutasi baru yang resisten terhadap vaksin saat ini, suntikan booster mungkin diperlukan di masa mendatang.

Baca juga: Daftar di https://vaksin.loket.com untuk Dapat Vaksin Covid-19 Mulai 1 Juli 2021

2. Testing

Testing dan pengawasan ketat masih akan dilakukan oleh Singapura, tetapi fokusnya akan berbeda dibanding sebelum era new normal.

Testing akan diutamakan pada perbatasan negara, untuk mengidentifikasi orang-orang yang masuk ke Singapura, terutama untuk mendeteksi variants of concern.

Di dalam negeri, fokus testing akan dialihkan untuk memastikan bahwa event, kegiatan sosial, serta perjalanan ke luar negeri dapat dilakukan dengan aman.

Selain itu, testing juga diperlukan untuk menurunkan risiko transmisi, terutama pada kelompok yang rentan terinfeksi.

Singapura juga berencana untuk tidak bergantung sepenuhnya pada tes polymerase chain reaction (PCR) yang tidak nyaman, serta membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasil.

Oleh karena itu, Singapura berencana menggulirkan penggunaan tes Covid-19 yang cepat serta mudah dilakukan, seperti swab antigen dan breathalyser, yang tidak memerlukan pengambilan sampel swab tetapi cukup dengan napas.

Tidak hanya itu, ada pula testing pada air limbah, yang berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya infeksi tersembunyi di asrama, hostel, atau perumahan.

3. Pengobatan

Warga Singapura terlihat berlintasan di depan Stasiun MRT Pasir Ris, Singapura Timur, Jumat sore (22/01/2021). Singapura saat ini telah berada pada fase new normal menghadapi Covid-19 sejak 28 Desember lalu di mana roda kehidupan dan perekonomian sehari-hari telah stabil kembali.KOMPAS.com/ ERICSSEN Warga Singapura terlihat berlintasan di depan Stasiun MRT Pasir Ris, Singapura Timur, Jumat sore (22/01/2021). Singapura saat ini telah berada pada fase new normal menghadapi Covid-19 sejak 28 Desember lalu di mana roda kehidupan dan perekonomian sehari-hari telah stabil kembali.
Singapura memiliki serangkaian perawatan atau pengobatan yang efektif terhadap pasien Covid-19.

Hal tersebut membuat Singapura menjadi salah satu negara yang memiliki angka kematian terendah akibat Covid-19.

Setelah selama 18 bulan melawan pandemi, Singapura kini memiliki mampu mengobati sakit kritis, mempercepat pemulihan, dan mengurangi perkembangan penyakit, keparahan, dan kematian.

Kemenkes Singapura dengan cermat melacak perkembangan pengobatan terhadap Covid-19, dan memastikan bahwa negara itu memiliki stok obat-obatan yang memadai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com