Diikat ke kursi lontarnya, Tereshkova naik di dalam kabin bertekanan Vostok-6 selebar 7,5 kaki (2,3 meter). Dia dibawa ke orbit oleh roket pendorong R-7.
R-7, rudal balistik antarbenua pertama di dunia, awalnya dikembangkan pada 1950-an untuk membawa bom nuklir ke belahan dunia.
Versi modifikasi meluncurkan Sputnik-1 ke orbit pada 1957.
Baca juga: Saat Rusia Memulai Vaksinasi Sputnik V di Moskow...
Pakaian luar angkasa SK-2 Tereshkova mirip dengan SK-1 yang dikenakan oleh Yuri Gagarin, tetapi dimodifikasi untuk seorang wanita.
Tidak seperti setelan baju untuk berjalan di luar angkasa, setelan SK hanya dimaksudkan untuk diberi tekanan dalam keadaan darurat, ketika tekanan kabin hilang.
Vostoks 5 dan 6 awalnya dimaksudkan untuk menjadi misi ganda yang dikemudikan oleh wanita.
Pada akhirnya, misi itu dilakukan oleh seorang pria dan seorang wanita.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Yuri Gagarin Jadi Manusia Pertama di Luar Angkasa
Kedua pesawat ruang angkasa itu saling mendekat hingga 3 mil (5 kilometer) satu sama lain tetapi terpisah saat mereka mengorbit.
Setelah 48 orbit, Tereshkova menggunakan kontrol manual untuk menjaga Vostok tetap stabil saat menembakkan mesin roket untuk keluar dari orbit.
Kemudian setelah masuk kembali melalui atmosfer bumi, dia keluar dari pesawat ruang angkasa yang jatuh dan turun menggunakan parasutnya sendiri.
Baca juga: NASA Berencana Terbangkan Helikopter di Mars untuk Pertama Kalinya