Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insomnia? Cobalah Menyeduh dan Menyesap Banana Tea di Waktu Malam

Kompas.com - 13/06/2021, 21:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Ada beragam varian teh, dari teh hitam, teh hijau, teh melati, hingga varian yang belum banyak dikenal seperti banana tea atau teh pisang

Teh sendiri tak selalu berbahan baku daun teh. Apapun yang bisa diseduh dan menghasilkan aroma, citarasa dan khasiat tertentu, bisa digolongkan ke dalam varian teh.

Maka muncullah beragam varian artisan teh, yang terbuat dari berbagai varian bahan alami bebungaan seperti bunga telang, mawar, lavender, hibiscus, calendula, bergamot dan masih banyak lagi.

Banana tea atau teh pisang sendiri, sesuai namanya, adalah teh hasil seduhan buah pisang. 

Dilansir dari Healthline, cara membuat banana tea cukup mudah. Ambil buah pisang kemudian rebus hingga mendidih. Banana tea konon katanya enak disesap di malam hari menjelang tidur.

Mengapa? Karena banana tea dipercaya memiliki cukup banyak nutrisi yang bermanfaat merilekskan tubuh dan membuat tenang.

Baca juga: 5 Bahan Teh Herbal Unik, Beberapa di Antaranya Bisa Meringankan Stres

Kandungan nutrisi banana tea

Agar lebih bernutrisi, beri madu dan kayu manis ke dalam seduhan banana tea.Unsplash/Thomas Park Agar lebih bernutrisi, beri madu dan kayu manis ke dalam seduhan banana tea.
Untuk menambah citarasa, ada beberapa orang yang menambahkan madu dan kayu manis ke dalam seduhan banana tea. 

Selain menambah citarasa, ternyata paduan antara nutrisi pisang, madu dan kayu manis membentuk senyawa yang lebih kaya nutrisi, yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Nutrisi dalam teh pisang sendiri cukup banyak. Intisari pisang yang larut ke dalam air mengandung vitamin B6, potasium, magnesium, dan tembaga.

Karena buah pisangnya sendiri dibuang setelah mendidih, maka teh seduhan pisang ini tak mengandung kalori. 

Sedangkan kayu manis sendiri bisa membantu menyehatkan saluran cerna dan melancarkan proses pencernaan.

Baca juga: Empat Kesalahan dalam Menyeduh Teh

Manfaat kesehatan banana tea

Ilustrasi tidur cukup.PEXELS/KETUT SUBIYANTO Ilustrasi tidur cukup.
Selain nutrisi di atas, teh pisang juga mengandung asam amino tryptophan. Kandungan ini bermanfaat merangsang keluarnya serotonin di dalam otak.

Dilansir dari tipsandtrick, serotonin membawa efek menenangkan dan mendatangkan kantuk. Sehingga tak dipungkiri lagi, menyeduh banana tea sebelum waktu tidur bisa membantu para penderita insomnia mendapatkan kantuk yang mereka inginkan.

Jadi ketika insomnia kambuh, segera lah berlari mencari pisang. Anda bisa mengonsumsinya langsung sebagai buah, atau menyeduhnya seperti teh dengan tambahan madu dan kayu manis.

Baca juga: Agar Awet, Ini Cara Tepat Menyimpan Teh

Cara pembuatan banana tea

Ilustrasi pisangmargouillatphotos Ilustrasi pisang
Untuk membuatnya, Anda cuma butuh satu buah pisah yang sudah ranum, 1 sendok teh bubuk kayu manis, air secukupnya, serta 2 sendok madu.

Kemudian cuci pisang, dan potong-potong sepanjang 3 cm.  Masukkan pisang ke dalam panci, taburi dengan bubuk kayu manis.

Tuang air, kemudian rebus hingga mendidih. Baru kemudian turunkan dari api, dinginkan kurang lebih 10 menitan.

Saring seduhan pisang, tambahkan madu sebagai pemanis yang sehat. Minum teh ini 25 menit hingga 1 jam sebelum waktu tidur. Dijamin, Anda akan mendapatkan kualitas tidur yang lebih nyenyak dari biasanya.

Baca juga: Racikan Teh Unik, Teh Tiga Tahun dan Teh Kotoran Serangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com