KOMPAS.com - Di masa pandemi seperti sekarang ini wajar jika tiap rumah menyimpan beberapa jenis vitamin dan suplemen.
Vitamin dan suplemen memang diperlukan untuk menguatkan imun tubuh, sehingga tubuh tak rentan terhadap virus atau penyakit.
Meski perannya penting, namun vitamin jangan dikonsumsi sembarangan agar tak menjadi bumerang bagi diri sendiri.
Pengonsumsian vitamin harus ditakar dan diukur dengan benar. Pertama, pilih vitamin berdasar kebutuhan tubuh. Kedua, ambil dosis yang benar.
Terlalu banyak mengonsumsi vitamin bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Seperti over dosis vitamin C, yang biasanya menyebabkan beberapa gangguan pencernaan seperti mual, muntah, hingga diare.
Baca juga: 7 Orang yang Berisiko Kekurangan Vitamin D, Siapa dan Apa Dampaknya?
Menurut Disha Narang, dokter spesialis endokrin Northwestern Medicine Lake Forest Hospital Amerika, lebih baik mencari vitamin dan nutrisi dari bahan makanan alami daripada tablet vitamin dan suplemen.
Vitamin dalam buah dan sayur mudah dicerna dan diserap tubuh, sehingga lebih efektif. Selain itu, juga relatif lebih aman.
Tablet vitamin dan suplemen terkadang bereaksi kontra dengan kondisi tubuh, atau dengan obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi di masa yang sama.
Jadi untuk memilih vitamin harian, sebaiknya konsultasikan soal dosis dan aturan pakai dengan ahli medis. Terutama untuk Anda yang sudah memiliki penyakit bawaan menahun.
Baca juga: Konsumsi Vitamin D, Berapa Banyak yang Dibutuhkan Tubuh?
Untuk waktu pengonsumsian, sebenarnya tak ada jam atau waktu paling tepat untuk mengonsumsi vitamin. Yang terpenting adalah konsumsi vitamin di jam yang sama setiap harinya.
Namun ada perbedaan waktu dan cara pengonsumsian vitamin berdasarkan jenis-jenis vitamin yang ada.
Berikut ini adalah waktu tepat mengonsumsi vitamin berdasar jenis vitamin:
1. Cara mengonsumsi vitamin yang mudah larut dalam air
Salah satu jenis vitamin yang mudah larut dalam air sehingga mudah dicerna adalah vitamin B.