Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh soal Nagita Slavina Jadi Ikon PON XX Papua, Apa Beda Duta dan Ikon?

Kompas.com - 06/06/2021, 09:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan oleh unggahan komika Arie Kriting yang memprotes penunjukan Nagita Slavina yang disebutnya sebagai Duta PON XX Papua.

Menurut Arie, sebaiknya pemerintah memilih perempuan asli Papua untuk menjadi representasi di ajang sekelas PON.

Arie berpendapat, penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua dapat mendorong terjadinya cultural appropriation.

Setelah ramai di media sosial, suami Nagita yang juga selebritas, Raffi Ahmad, mengatakan, dirinya dan Nagita Slavina bukan duta seperti yang sebelumnya dikritik oleh komika Arie Kriting.

Ia menyebutkan, yang menjadi Duta PON XX Papua adalah pesepak bola asal Papua, Boaz Solossa.

"Kami bukan duta, kami ikon. Mungkin itu ada missed communication aja. Kami ikon, dutanya Boaz Solossa," kata Raffi, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Hoaks Fakta Sepekan, Pelajar Tirukan Suara Jokowi hingga Hak Cipta Logo Piala Dunia

Apa beda duta dan ikon PON?

Ketua Bidang II PB PON, Roy Letlora, menjelaskan, ditunjuknya mantan pesepak bola Boaz Solossa sebagai duta merupakan representasi dari gelaran PON Papua.

Boaz ditunjuk karena merupakan putra daerah dan memiliki pribadi yang baik. Hal ini yang mejadi alasan dipilihnya Boaz sebagai Duta PON XX Papua.

"Dia (Boaz) prestasinya bagus, kehidupan sosialnya dinilai baik, jadi representasi PON Papua itu adanya di Boaz," kata Roy, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (5/6/2021) sore.

Sebagai duta, kata Roy, Boaz diminta melakukan promosi penyelenggaraan PON Papua dalam setiap kesempatan sosialisasi.

Selain itu, Boaz juga harus aktif mengampanyekan PON Papua melalui media sosialnya.

"Boaz harus mengunggah postingan-postingan di Instagramnya, ya seperti itu. Agenda kegiatan setiap hari sudah disusun oleh tim," ujar Roy.

Baca juga: Nagita Slavina, Ikon PON XX Papua, dan Mengenal Apa Itu Cultural Appropriation...

Sementara, penunjukan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua, untuk membantu proses sosialisasi.

Mengapa mereka yang dipilih?

Roy mengatakan, Raffi dan Nagita dipilih karena di Papua belum ada influencer sekaliber Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Ia menjelaskan, tugas ikon PON hampir sama seperti duta, yakni melakukan sosialisasi secara masif mengenai PON Papua.

"Sedangkan kami butuh percepatan sosialisasi. Kami ini butuh karena tidak mudah buat menembus sampai seluruh Indonesia dengan cepat, apalagi di masa pandemi seperti ini," ujar Roy.

"Kami melakukan sosialisasi PON semuanya sistem online. Sekarang kalau saya pilih influencer yang followers-nya pas-pasan, apa iya bisa masyarakat Indonesia tau tentang PON Papua," kata Roy.

"Enggak bakalan tahu dalam waktu singkat. Saya sudah ditegur Menpora. Jangankan demam PON, adem aja enggak katanya. Nah jadi sebenarnya, kami memandangnya dari perspektif sosialisasi PON, dari strategi marketing," lanjut dia.

Baca juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia 3-16 Juni, Ada Timnas Indonesia Vs Thailand, Vietnam, dan UEA

Oleh karena itu, Roy meminta masyarakat untuk menyudahi perdebatan soal polemik ini. Sebaliknya, secara bersama-sama menyukseskan PON yang akan dihelat 2 Oktober 2021.

"Kita semua bersaudara, jangan bedakan mana Papua mana Jawa, jangan. Tugas kita sama, untuk mensukseskan PON Papua," ujar Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com