Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kelahiran Turun, China Izinkan Pasangan Miliki Tiga Anak

Kompas.com - 01/06/2021, 20:40 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - China telah melonggarkan kebijakan keluarga berencana untuk memungkinkan pasangan memiliki tiga anak.

Kebijakan itu dikeluarkan setelah sensus penduduk menunjukkan penuaan populasi China dengan cepat, seperti dikutip dari AFP.

Dengan demikian, Negeri Tirai Bambu itu melepaskan kontrol selama empat dekade yang menekan angka kelahiran.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gudang Senjata China Meledak, 20.000 Jiwa Tewas

Pelonggaran kebijakan satu anak

Selama hampir 40 tahun, China memberlakukan "kebijakan satu anak" yang kontroversial dan menjadi salah satu aturan keluarga berencana paling ketat di dunia.

Pada 2016, kebijakan itu dilonggarkan menjadi dua anak, karena kekhawatiran akan angkatan kerja yang menua dan stagnasi ekonomi.

Biro Statistik Nasional bulan lalu melaporkan, kelahiran tahunan China terus merosot ke rekor terendah 12 juta pada tahun 2020.

Hal itu mengancam krisis demografis yang telah mengkhawatirkan Partai Komunis penguasa yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.

"Untuk secara aktif menanggapi penuaan populasi, pasangan dapat memiliki tiga anak," kata Xinhua, mengutip pertemuan komite kepemimpinan Politbiro China yang diselenggarakan oleh Presiden Xi.

Tingkat kesuburan China berada pada 1,3. Angka ini di bawah tingkat yang dibutuhkan untuk mempertahankan populasi yang stabil.

Hasil sensus 2020 sekali dalam satu dekade yang diterbitkan bulan lalu juga menunjukkan bahwa populasi China tumbuh pada tingkat paling lambat sejak 1960-an, yakni sekitar 1,41 miliar.

Itu terjadi bersamaan dengan penurunan tajam jumlah orang usia kerja, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan krisis demografis.

Baca juga: China Konfirmasi Roket Long March 5B Jatuh di Dekat Maladewa

Keseimbangan gender

Keseimbangan gender di China juga telah dipengaruhi oleh kebijakan satu anak selama beberapa dekade.

Meskipun kebijakan tersebut telah dilonggarkan dalam beberapa tahun terakhir, hal ini tidak mendorong terjadinya baby boom seperti yang diharapkan oleh para pembuat kebijakan.

Tingkat pernikahan yang menurun dalam beberapa tahun terakhir telah menyebabkan tingkat kelahiran yang lebih lambat.

Selain itu, meningkatnya biaya hidup dan semakin terpelajarnya wanita membuat mereka menghindari persalinan.

Pergeseran demografis di China memiliki implikasi ekonomi dan politik yang signifikan bagi negara itu.

Sepertiga orang China diperkirakan akan menjadi lansia pada tahun 2050, sehingga memberikan tekanan besar kepada negara bagian untuk memberikan pensiun dan perawatan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Penjelasan Wakil Wali Kota Medan soal Paman Bobby Jadi Plh Sekda

Tren
Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Daftar Juara Piala Thomas dan Uber dari Masa ke Masa, Indonesia dan China Mendominasi

Tren
Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Video Viral Pria Ditusuk hingga Meninggal karena Berebut Lahan Parkir, Ini Kata Polisi

Tren
Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Ramai soal Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Ini Alasan KIPK Bisa Dicabut

Tren
Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Ramai Dibicarakan, Apa Itu KIP Kuliah? Berikut Syarat, Keunggulan, dan Jangka Waktunya

Tren
Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Terungkap, Begini Kronologi Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang

Tren
Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Buku-buku Kuno Memiliki Racun dan Berbahaya jika Disentuh, Kok Bisa?

Tren
Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Kronologi Kericuhan yang Diduga Libatkan Suporter Sepak Bola di Stasiun Manggarai

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com