Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Sayembara Rachel Vennya Berhadiah Rp 15 Juta, Pengamat Sebut Kurang Etis

Kompas.com - 31/05/2021, 20:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial belakangan diramaikan dengan adanya sayembara berhadiah Rp 15 juta oleh selebgram Rachel Vennya.

Sayembara itu dilakukan untuk mencari biodata lengkap salah satu warganet yang menghinanya di media sosial Instagram.

"Bayar orang lacak ip address? Mager ah org masih pake akun asli, tinggal bikin sayembara, yang kenal Fathin kalo tau biodata lengkap nama alamat dll aku kasih 15 juta buat gofood sekampung yang paling lengkap yang menang ampe hobby si fathin juga boleh," tulis Rachel dalam akun Instagramnya, @rachelvennya.

Apa tanggapan pengamat IT terkait sayembara tersebut?

Baca juga: Rachel Vennya Akui Kurang Bijak Bikin Sayembara untuk Temukan Netizen

Kurang etis

Pengamat IT sekaligus Chief Digital Forensic Indonesia Ruby Alamsyah menilai, sayembara tersebut seharusnya tak perlu dilakukan.

Sebab, hal itu bertentangan dengan upaya untuk melindungi data pribadi seseorang.

"Tidak perlu, apalagi disebutkan sendiri bahwa akun itu bukan anonim, artinya masih gampang dicari," kata Ruby saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/5/2021).

"Dari statemen itu aja menurut saya gak perlu sayembara, kurang etis dan tidak mengajarkan yang baik terkait perlindungan data pribadi," sambung dia.

Meski pelaku bersalah, Rubi menyebut cara yang dilakukan Rachel seharusnya cukup lapor ke penegak hukum.

Ia menuturkan, sayembara itu bisa berujung pada aksi doxingjika informasi terkait data pribadi penghina Rachel tersebar di internet.

Hal itu dimungkinkan terjadi mengingat kriteria sayembara yang diunggah tidak jelas dan bersifat subjektif.

"Saya khawatir karena warganet (peserta sayembara) kecewa, akhinya mengekspos data tersebut," ujar dia.

Baca juga: Belajar dari Rachel Venya, Awas Terjebak Doxing, Apa Itu?

Namun, potensi itu bisa dicegah jika peserta sayembara hanya mengirim data itu ke email Rachel Vennya, seperti yang tertera dalam pengumuman.

"Saya lihat sih mestinya permintaan atau submit hasilnya kan ke email yang bersangkutan. Kalau benar hal tersebut yang terjadi, mestinya bukan doxing, karena datanya akan dikirim peserta sayembara ke email dan kegunaannya untuk kebutuhan hukum," jelas dia.

Ia juga mengingatkan, identitas pribadi yang dikirim oleh peserta sayembara belum tentu bisa menjadi barang bukti yang sah.

Pasalnya, pihak yang melakukan pengungkapan bukan penegak hukum atau orang yang profesional.

Dari sudut pandang lain, Ruby mengatakan bahwa sayembara itu merupakan teror balik yang dilakukan terhadap penghina Rachel.

"Nah kalau dilihat dari sisi lain, bisa saja ini kesannya meneror balik, padahal masalahnya pribadi. Pelakunya juga bisa jadi korban, karena otomatis orang akan banyak mengorek dia, meski awalnya salah dia," pungkas dia.

Baca juga: Pilih Blokir daripada Ladeni Netizen Julid, Rachel Vennya: Gue Enggak Mau Bikin Diri Sendiri Hilang Kesabaran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com