Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Booking Online Pendakian Gunung Semeru dan Merbabu

Kompas.com - 28/05/2021, 19:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Hobi mendaki gunung bisa jalan terus selama pandemi, asal harus melihat kondisi dan mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.

Selama pandemi, beberapa gunung membuka tutup jalur pendakiannya dengan berbagai alasan.

Yang pertama, tentu saja untuk menekan penyebaran Covid-19. Yang kedua, adalah alasan pemeliharaan ekosistem dan bahaya cuaca buruk.

Seperti Gunung Semeru di Jawa Timur, yang sempat melakukan buka tutup jalur pendakian lantaran risiko cuaca ekstrim dengan curah hujan tinggi yang pernah terjadi di awal tahun lalu.

Namun seperti diberitakan Kompas.com (23/05/2021), jalur Semeru sudah kembali dibuka sejak Senin, 24 Mei 2021.

Namun Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tetap mengeluarkan persyaratan pendakian demi mencegah penyebaran Covid-19.

Kuota pendakian reguler sendiri dibatasi sebanyak 130 orang pendaki saja tiap harinya. Sedangkan untuk pendakian reschedule, dibatasi hanya 170 orang saja per harinya.

Baca juga: Tersesat, Kucing Ini Ikuti Pendaki hingga ke Puncak Gunung Setinggi 3.000 Meter

Cara booking online Semeru

Panorama puncak Mahameru dilihat dari Pos 2 Gunung Semeru, Jawa Timur, Rabu (18/9/2019). Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Panorama puncak Mahameru dilihat dari Pos 2 Gunung Semeru, Jawa Timur, Rabu (18/9/2019). Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian sekitar 3.676 meter di atas permukaan laut.
Agar bisa masuk ke dalam kuota, Anda harus melakukan booking online pendakian dulu sebelum jadwal keberangkatan.

Berikut ini adalah cara booking online Gunung Semeru:

1. Login ke laman resmi.

Akses situs bookingsemeru.bromotenggersemeru.org.

2. Cermati dulu SOP

Cermati SOP pendakian sebelum mendaftar online. Di situ tertera beberapa syarat pendakian yang diberlakukan.

Seperti usia pendaki yang diizinkan adalah antara 10-60 tahun, hanya bisa berangkat dalam kelompok kecil saja yaitu 4-7 orang dan adanya syarat-syarat dokumen yang dibutuhkan.

3. Pilih jadwal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com