Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Colokkan Ujung Gunting ke Lubang Stop Kontak dan Keluar Api, Jangan Ditiru!

Kompas.com - 28/05/2021, 15:29 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan seseorang mencoba mencolokkan ujung gunting ke lubang stop kontak viral di media sosial.

Video tersebut dibagikan oleh pemilik akun Ryan AD di sebuah grup Facebook pada Rabu (26/5/2021).

"Calon" user eudora :)," tulis pemilik akun itu dalam unggahannya.

Dalam video itu, seseorang mencoba memasukkan ujung gunting ke lubang stop kontak.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Garuda Indonesia Protes soal Tiket Pesawat yang Tidak Bisa Digunakan

Setelah sempat ragu-ragu, akhirnya ujung gunting tersebut benar-benar dimasukkan ke dalam lubang stop kontak.

Kemudian, muncul percikan api dari dalam lubang stop kontak tersebut.  

Hingga Jumat (28/5/2021) siang, unggahan video tersebut telah disukai lebih dari 470 kali, dikomentari 74 kali, dan dibagikan 648 kali oleh sesama warganet.

Bagaimana penjelasan soal peristiwa ini?

Berbahaya, bisa tersetrum

Dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Abdul Syakur, menjelaskan, peristiwa yang terjadi dalam video itu karena korslet.

Korslet terjadi karena ujung gunting yang berbahan logam dapat menghantarkan arus listrik.

Menurut dia, kejadian itu dapat menimbulkan bahaya.

"Iya, itu sangat berbahaya, anak-anak tidak mengerti kalau gunting itu logam. Jika dua ujungnya dimasukkan ke stop kontak, tentu terjadi korslet," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Video Viral Sapi Lepas di Lamongan Ngetes Ilmu dengan Menyeruduk Truk yang Melaju, Begini Kejadiannya

Dalam video itu, saat memasukkan gunting ke lubang stop kontak, orang tersebut terlihat memegang bagian logam dari gunting.

Tindakan yang dilakukan itu memungkinkan seseorang bisa tersengat arus listrik.

"Karena bagian logam pada gunting itu dipegang tangan, tentu orang tersebut kesetrum itu," ujar dia.

Sementara itu, saat dikonfirmasi terpisah, dosen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Toto Sukisno menjelaskan, munculnya percikan api setelah ujung gunting dicolokkan ke lubang stop kontak.

Ia menjelaskan, fenomena itu terjadi karena kawat fasa dan netral yang ada di lubang stop kontak dihubungkan secara singkat menggunakan gunting sehingga terjadi percikan bunga api.

Baca juga: Video Viral Wisatawan soal Harga Pecel Lele Malioboro, Ini Kata Pemkot dan Pedagang

Munculnya bunga api tersebut lantaran gunting tidak cukup kuat untuk mengalirkan arus yang sangat besar.

"Itulah mengapa dalam proses pengecekan arus diwajibkan menggunakan alat ukur," ujar Toto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (28/5/2021).

Bukan hanya menimbulkan percikan api, menurut Toto, orang tersebut bisa saja tersengat arus listrik jika memegangi gunting tepat di bagian logam.

Dia pun mengingatkan agar tidak ikut melakukan hal yang sama karena dapat menimbulkan bahaya.

"Prinsipnya, listrik itu memiliki standar dalam pengoperasiannya, oleh karena itu semua yang terlibat dalam sistem kelistrikan baik itu peralatan maupun orang yang mengoperasikan, harus memiliki standar kualitas maupun kompetensi, sehingga kejadian dalam video dapat dicegah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com