Dengan demikian, kita yang ada di Indonesia bisa melakukan pengukuran 30 menit sebelum dan sesudah waktu puncak yang telah ditentukan.
Sebaliknya, jika dilakukan di daerah dengan ketinggian Matahari di atas 30 derajat, misalnya Eropa bagian timur, Afrika bagian timur, Iran, Irak dan negara-negara Asia Tengah, maka hasilnya menjadi kurang akurat, karena perubahan azimut yang terlalu besar.
Tak hanya 30 menit sebelum dan sesudah waktu puncak, ternyata pengukuran arah Kabah juga bisa dilakukan 2 hari sebelum hingga 2 hari sesudah peristiwa, dengan catatan di jam yang sama.
"Jadi ada dua alternatif: di hari yang sama dengan interval +/- 30 menit atau di jam yang sama dengan interval +/- 2 hari," pungkas Andi.
Peristiwa Matahari melintas tepat di atas Kabah terjadi setiap tahunnya, antara 27-28 Mei atau 15-16 Juli.
Baca juga: Gerhana Bulan 26 Mei 2021, Ini Link Live Streaming dari Lapan dan BMKG
Infografik: Cara Kalibrasi Arah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.