Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi untuk Usia 50 Tahun ke Atas Dimulai, Syarat dan Cara Daftar

Kompas.com - 24/05/2021, 14:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat yang berusia 50 tahun ke atas akan dimulai hari ini, Senin (24/5/2021).

Hal ini berdasarkan informasi yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui unggahan Instagram @kemenkes_ri, Senin (24/5/2021).

Pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Jakarta Kampus Hang Jebat.

Mengingat sasarannya merupakan masyarakat berusia 50 tahun ke atas, maka yang bisa mendapatkan vaksin dalam kegiatan ini adalah mereka yang lahir minimal pada tahun 1971.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Kesehatan RI (@kemenkes_ri)

Lantas, bagaimana cara daftarnya?

Baca juga: Dibuka hingga 21 Mei 2021, Ini Link dan Cara Daftar Vaksinasi Gotong Royong

Cara daftar via Loket.com

Bagk Anda yang ingin mengikuti vaksinasi ini, maka harus melakukan pendaftaran melalui Loket.com agar mendapatkan e-voucher.

  1. Pendaftaran dapat dilakukan di laman loket.com/event/vaksinbbpk atau klik tautan berikut Loket.com.
  2. Setelah masuk di laman itu, klik "Dapatkan Tiket", lalu pilih kategori tiket yang ingin didapatkan.
  3. Di sana, terdapat 3 opsi tiket yakni: 1 Orang Lansia 60 Tahun Keatas", "2 Orang Lansia dengan 1 Pendamping", dan "1 Orang Khusus Umur 50-59 Tahun".
  4. Setelah itu pilih tanggal kehadiran untuk vaksinasi. Pilihannya adalah 24 Mei-12 Juni 2021, kecuali tanggal 26 Mei dan 1 Juni 2021.
  5. Anda juga bisa memilih jam kedatangan yang masih tersedia dan bisa dipesan.

Jika sudah, lengkapi informasi personal yang diminta meliputi:

  • Nama depan
  • Nama belakang (jika hanya terdiri dari 1 kata maka dikosongkan)
  • Alamat email (jika tidak ada, isi dengan -@-.com)
  • Nomor HP
  • NIK KTP 16 digit angka
  • Tanggal lahir
  • Jenis kelamin
  • Alamat domisili
  • Persetujuan menerima pemberitahuan melalui WhatsApp

Kemudian konfirmasi, dan lakukan langkah terakhir yakni pembayaran (tarif Rp0).

Untuk bisa mengikuti vaksinasi ini, Anda harus sudah terdaftar di Pedulilindungi.id.

Baca juga: Buka Pedulilindungi.id untuk Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19

Namun, saat Kompas.com mencoba melakukan pendaftaran untuk kategori "1 Orang Khusus usia 50-59 Tahun", sudah tidak ada tiket yang tersedia atau semua sudah terjual habis sejak hari pertama hingga akhir.

Ketika dimintai keterangan terkait hal ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tirmizi mengaku tidak dapat memastikan apakah ini berarti semua tiket sudah terjual habis.

"Mungkin ya (sudah terjual habis). Itu kan by system," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Hari Ini, Berikut Cara Pendaftarannya

Syarat dan Ketentuan

Peserta vaksinasi yang akan mengikuti program ini harus memenuhi sejumlah syarat dan ketentuan yang berlaku sebagaimana tercantum di laman pendaftaran:

  1. Wajib membawa KTP
  2. Wajib hadir 15 menit sebelum jadwal kedatangan yang ada di e-voucher
  3. Untuk menghindari kerumunan, jangan datang terlalu cepat atau terlalu terlambat dari jam penjadwalan
  4. Tetap menjaga protokol kesehatan selama di area Vaksinasi
  5. Wajib membawa bukti e-voucher agar dapat diperkenankan masuk ke area dan menerima layanan vaksinasi
  6. E-voucher yang diterima bukan jaminan untuk mendapat vaksinasi karena akan diverifikasi ulang oleh sistem P-Care
  7. Bagi mereka yang datang tanpa mendaftar atau peserta yang datang di luar jadwal tidak akan dilayani
  8. Bagi peserta yang berobat rutin untuk penyakit kronis, mohon dapat membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis
  9. Hari Kamis, Jumat dan Sabtu hanya melayani hingga pukul 12.00 WIB 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Musim Kemarau 2024 di Yogyakarta Disebut Lebih Panas dari Tahun Sebelumnya, Ini Kata BMKG

Tren
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan

Tren
BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

BMKG Deteksi Gangguan Magnet Bumi, Apa Dampaknya di Indonesia?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com