KOMPAS.com - Isu tersingkirnya sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dari bursa calon presiden PDI-P semakin mengemuka.
Terlebih, setelah Ganjar tidak diundang dalam acara penguatan soliditas kader di Kantor DPD PDI P Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (23/5/2021), meskipun ia merupakan kader aktif partai berlambang banteng itu.
Masyarakat pun memberikan respons beragam atas kerenggangan hubungan Ganjar dengan PDI-P ini.
Bahkan, PDI-P sempat menjadi topik perbincangan teratas di Twitter Indonesia pagi tadi.
Banyak di antara netizen pengguna Twitter yang memandang Ganjar lebih pantas untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 ketimbang Puan Maharani, sosok yang diduga kuat akan diusung partai itu si Pilpres mendatang.
"Puan mau lawan ganjar.....ya nyungsep," tulis akun @buye76.
"Jelas kita pilih pak ganjar.. Dan jelas juga puan itu hanya titipan dari partai haha," tulis akun @Latheris33.
Saya dari dulu pdip tpi tidak untuk bu mega...ganjar tdk diundang membuktikan arogansi elit pusat...kalo puan mau nyapres mending saya jadi kadrun????????????????
— Rasah Spaneng (@MR_PEWE) May 24, 2021
Baca juga: Ganjar Tak Diundang di Acara Puan, di Rundown Tertulis Kecuali Gubernur Ganjar
Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai, apa yang terjadi adalah persaingan nyata antara dua figur tersebut.
"Ini perlombaan dua pendekatan: popularitas sebagai efek pemilihan langsung, dan struktural sebagai konsekwensi merajalelanya nepotisme politik. Ini yang tengah terjadi di internal PDIP," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/5/2021).
Puan Maharani dalam hal ini ada di pendekatan struktural, sementara Ganjar Pranowo ada di pendekatan popularitas.
"Dua pendekatan ini tengah berlomba untuk mendapatkan yang terbaik dan dua jalan ini akan sulit bertemu, bahkan sebaliknya akan lebih banyak menimbulkan gejolak," ujar dia.
Ray menggambarkan pendekatan yang ditempuh Ganjar cenderung ke luar, sementara struktural lebih ke dalam
Oleh karena itu, besar kemungkinan sosok Ganjar akan terhalang untuk mendapatkan panggung di internal partai.
Perannya pun dalam internal partai akan dibatasi.
"Kunjungan Puan ke daerah-daerah itu dalam rangka konsolidasi internal itu. Makin cepat makin baik. Harapannya, tahun 2022 Puan akan mulai tampil di publik," ungkap Ray.
Baca juga: Ketika Elektabilitas Ganjar Jauh di Atas Puan Maharani Versi LSI
Antara Ganjar dengan pendekatan popularitasnya atau Puan dengan pendekatan strukturalnya, bagaimana kans keduanya?
"Dalam hal ini, kans Ganjar Pranowo tetap terbuka. Sebaliknya, jika Puan Maharani dengan kinerja seperti sekarang, khususnya dalam mengelola DPR, kasus sekarang soal plat khusus mobil DPR, kemungkinan akan kesulitan mencapai garis finish," ujar Ray.
Kesempatan terbuka bagi Ganjar yang dimaksud oleh Ray, tidak terbatas pada PDI-P, namun pada lingkup yang lebih luas.
Yakni, ketika Ganjar akhirnya dipinang atau memilih berlabuh pada partai politik lain.