Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Persaingan Capres PDI-P Memanas, Ganjar atau Puan?

Kompas.com - 24/05/2021, 14:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Isu tersingkirnya sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dari bursa calon presiden PDI-P semakin mengemuka.

Terlebih, setelah Ganjar tidak diundang dalam acara penguatan soliditas kader di Kantor DPD PDI P Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (23/5/2021), meskipun ia merupakan kader aktif partai berlambang banteng itu.

Masyarakat pun memberikan respons beragam atas kerenggangan hubungan Ganjar dengan PDI-P ini.

Bahkan, PDI-P sempat menjadi topik perbincangan teratas di Twitter Indonesia pagi tadi.

Banyak di antara netizen pengguna Twitter yang memandang Ganjar lebih pantas untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 ketimbang Puan Maharani, sosok yang diduga kuat akan diusung partai itu si Pilpres mendatang.

"Puan mau lawan ganjar.....ya nyungsep," tulis akun @buye76.

"Jelas kita pilih pak ganjar.. Dan jelas juga puan itu hanya titipan dari partai haha," tulis akun @Latheris33.

Baca juga: Ganjar Tak Diundang di Acara Puan, di Rundown Tertulis Kecuali Gubernur Ganjar

Persaingan nyata dua figur

Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai, apa yang terjadi adalah persaingan nyata antara dua figur tersebut.

"Ini perlombaan dua pendekatan: popularitas sebagai efek pemilihan langsung, dan struktural sebagai konsekwensi merajalelanya nepotisme politik. Ini yang tengah terjadi di internal PDIP," kata Ray saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/5/2021).

Puan Maharani dalam hal ini ada di pendekatan struktural, sementara Ganjar Pranowo ada di pendekatan popularitas.

"Dua pendekatan ini tengah berlomba untuk mendapatkan yang terbaik dan dua jalan ini akan sulit bertemu, bahkan sebaliknya akan lebih banyak menimbulkan gejolak," ujar dia.

Ray menggambarkan pendekatan yang ditempuh Ganjar cenderung ke luar, sementara struktural lebih ke dalam

Oleh karena itu, besar kemungkinan sosok Ganjar akan terhalang untuk mendapatkan panggung di internal partai.

Perannya pun dalam internal partai akan dibatasi.

"Kunjungan Puan ke daerah-daerah itu dalam rangka konsolidasi internal itu. Makin cepat makin baik. Harapannya, tahun 2022 Puan akan mulai tampil di publik," ungkap Ray.

Baca juga: Ketika Elektabilitas Ganjar Jauh di Atas Puan Maharani Versi LSI

Kans Ganjar vs Puan

Antara Ganjar dengan pendekatan popularitasnya atau Puan dengan pendekatan strukturalnya, bagaimana kans keduanya?

"Dalam hal ini, kans Ganjar Pranowo tetap terbuka. Sebaliknya, jika Puan Maharani dengan kinerja seperti sekarang, khususnya dalam mengelola DPR, kasus sekarang soal plat khusus mobil DPR, kemungkinan akan kesulitan mencapai garis finish," ujar Ray.

Kesempatan terbuka bagi Ganjar yang dimaksud oleh Ray, tidak terbatas pada PDI-P, namun pada lingkup yang lebih luas.

Yakni, ketika Ganjar akhirnya dipinang atau memilih berlabuh pada partai politik lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tentara Israel Disengat Ratusan Tawon Saat Lakukan Operasi Militer di Jalur Gaza

Tren
5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

5 Sistem Tulisan yang Paling Banyak Digunakan di Dunia

Tren
BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

BMKG Catat Suhu Tertinggi di Indonesia hingga Mei 2024, Ada di Kota Mana?

Tren
90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

90 Penerbangan Maskapai India Dibatalkan Imbas Ratusan Kru Cuti Sakit Massal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com