KOMPAS.com - Alur penjemputan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo dikritik karena dinilai membingungkan dan tidak efisien.
Keluhan mengenai proses penjemputan di Bandara YIA itu salah satunya diungkapkan Putri Gus Dur Alissa Wahid.
Dia menilai, alur penjemputan YIA tidak efisien karena setelah dari pintu keluar, penumpang harus berputar-putar terlebih dahulu. Baru kemudian menyeberang sejauh sekitar 500 meter, dan saat di titik jemput ternyata tidak bisa langsung naik kendaraan.
Bahkan, dia juga membandingkan Bandara YIA dengan Bandara Ngurah Rai, Denpasar; Bandara Ahmad Yani, Semarang; Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar; dan Bandara Soekarno–Hatta.
"Bandara Yogya lebih parah. Paling parah so far. Balikpapan & Medan paling lumayan," tulis dia.
Ia mengunggah pengalamannya itu melalui akun Twitternya @AlissaWahid pada 19 mei 2021, pukul 11.02 WIB.
Baca juga: Malaysia Temukan Virus Corona Baru, Menular dari Anjing ke Manusia
Benar2 tidak mudeng dg pengaturan gerak penjemputan di bandara Yogyakarta.
Dari exit gate muter2 ndak perlu. Nyebrang 500m, di pickup point tidak bisa pickup. Mobil parkir di lantai bawahnya, tanpa poin ????. Kalau mau ke pickup point, harus keluar lalu masuk lagi naik. Ampun.
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) May 19, 2021
Unggahan tersebut mendapat respon sejumlah warganet yang rata-rata mengeluhkan kondisi serupa.
"Akhirnya ada yang buka suara.. saya sebel kalau njemput di bandara NYIA," ungkap akun bernama Setia Panji.
"Betul mbak, muter2 gak karuan...sy yg asli jogja jg seneb...susah janjian sm penjemput, arrival pointnya ...hadeuhhhh masak mesti jln jauh ke parkiran (pdhl nglewati arrival point)," balas Nashirudin.
"Semoga ada pembenahan, mobil pribadi yg jmput d beri akses yg mudah dan tdk perlu diarahkan naik suttle darmi atau taksi anggota di bandara toh rejeki sdh ada yg ngatur," ujar san_Jaya78.
"Aku pernah dimarahin pengemudi yang jemput karena sama-sama bingung mencari titik jemput, hahaha...," tulis Wicaksono.
Baca juga: Jamur Hitam Merebak di India, Ini yang Harus Diwaspadai Menurut Epidemiolog