Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Menggunakan Tusuk Gigi, Bisa Menyebabkan Radang Gusi

Kompas.com - 18/05/2021, 12:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Hati-hati dengan penggunaan tusuk gigi. Pemakaian yang tak mempertimbangkan struktur gigi, justru bisa menyebabkan masalah pada gigi dan gusi.

Tusuk gigi sendiri terbuat dari berbagai macam bahan. Ada yang terbuat dari kayu, plastik bahkan ada pula yang terbuat dari logam. 

Dalam penggunaannya, tusuk gigi dipakai untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselip di antara gigi. 

Namun sayang, dalam mencongkel sisa makanan ini, beberapa orang tak mengukur ketahanan lapisan gusi dan gigi.

Sehingga ketika tusuk gigi dimasukkan dengan tenaga cukup besar, tusuk gigi bisa merusak lapisan gusi dan menyebabkan peradangan.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Gigi Berlubang Tanpa Obat

Cedera karena tusuk gigi

Ketika email rusak, maka gigi akan lebih peka rangsanganUnsplash/Amr Toha Ketika email rusak, maka gigi akan lebih peka rangsangan
Menurut drg. MI Grace W. Susanto MM, tusuk gigi adalah penyumbang masalah gigi dan gusi yang umum terjadi.

"Karena tidak mengetahui penggunaan tusuk gigi yang benar, pengguna malah semakin memasukkan sisa makanan ke sela gigi, yaitu ke kantong gusi, atau daerah gusi yang berbentuk segitiga, gingival attachment," ujar Grace kepada Kompas.com baru-baru ini. 

Hal ini bisa melahirkan berbagai gangguan nyeri dan ngilu pada gigi dan gusi. Ngilu dan nyeri yang ada hampir sama dengan gangguan yang disebabkan oleh peradangan akibat gigi berlubang.

"Seringnya, jika ada pasien datang mengeluhkan ngilu gigi namun kondisi gigi utuh tanpa lubang, maka yang terjadi adalah adanya peradangan pada kantong gusi karena ada sisa makanan yang terjebak di sana," ujar staf pengajar Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang ini.

Baca juga: Terlalu Sering Minum Kopi Membahayakan Kesehatan Gigi

Cermat memilih dan menggunakan tusuk gigi

Agar tusuk gigi tak mencederai gigi dan gusi, cermatlah dalam memilih dan menggunakan tusuk gigi.

1. Memilih bahan tusuk gigi

Pilihlah tusuk gigi yang terbuat dari bahan yang baik, yang tipis, berujung runcing juga ramping.

Jangan menggunakan tusuk gigi yang terlalu lebal seperti potongan lidi. 

2. Jaga kebersihan tusuk gigi

Gunakan tusuk gigi bersih yang masih berada dalam kemasan tertutup atau tersegel. Jangan gunakan tusuk gigi tanpa kemasan tertutup. Karena bisa jadi, tusuk gigi sudah tercemar bakteri.

Ketika digunakan untuk mencongkel sisa makanan, akan terjadi perpindahan kuman dari tusuk gigi ke dalam mulut. Hal ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Plak, Karang Gigi, Penyebab dan Cara Mencegahnya...

3. Perhatikan anatomi gigi dan gusi

Perhatikan anatomi gigi dan gusi. Jika arah masuk tusuk gigi tidak sesuai dengan posisi sisa makanan yang terselip, makanan tersebut justru akan lebih masuk lagi ke sela gigi.

Jangan pula asal mencongkel, jangan memaksa dengan tenaga berlebih di sela gigi yang sempit. Tenaga berlebih, bisa membuat tusuk gigi justru mengenai gusi.

4. Gunakan siwak dan benang gigi

Untuk Anda yang tak terbiasa menggunakan tusuk gigi, sebaiknya menggunakan siwak untuk membersihkan gigi.

Siwak adalah ranting pohon Salvadora persica yang mudah menyerap cairan sehingga makanan yang ada di sela gigi dapat diserap dan hilang alami tanpa dicongkel.

Jika tak ada siwak, gunakan saja benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang terselip di antara gigi.

Benang gigi ini berukuran sangat kecil dan lembut, sehingga tak akan mencederai gigi dan gusi. 

Penggunaan tusuk gigi yang benar bisa menghindarkan Anda dari problema gigi dan gusi yang sangat mengganggu.

Agar sisa makanan tak gampang terselip, rapikan gigi secara rutin ke dokter gigi. Celah antar gigi bisa tercipta ketika ada satu gigi dicabut dan membuat lubang celah. Hal ini memicu deretan gigi di sekitarnya merenggang dan memiliki celah.

Baca juga: Berapa Lama Harus Mengganti Sikat Gigi dan Loofah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com