Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Kerumunan Wisatawan Pantai Batu Karas Pangandaran, Pemda Lakukan Penutupan

Kompas.com - 16/05/2021, 09:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah video memperlihatkan kerumunan wisatawan di destinasi Wisata Pantai Batu Karas, Pangandaran, Jawa Barat, viral di media sosial.

Salah satu warganet yang mengunggah video tersebut adalah akun TikTok Pencari Berita.

“Suasana liburan di Pantai Batukaras, Pangandaran. Waduh siap-siap tsunami Covid-19 nih di Indonesia,” tulis akun tersebut.

Hingga kini postingan tersebut telah disukai lebih dari 9.674 pengguna, mendapat lebih dari 4.119 komentar dan dibagikan lebih dari 4.342 kali.

@asli_papua

Membludak !! Tsunami covid19 menanti #berita #beritaviral #kerumunan #pantaibatukaras #viral #beritaterbaru #idulfitri2021 #liburan #covid19indonesia

? Cinta Segitiga - Arjuna 89

Beragam komentar muncul terkait dengan adanya video tersebut.

“Ini kah yang dimau pemerintah!! Mudik gak boleh tapi piknik boleh. Wahai pemerintah inikah mau anda?” tulis akun Aletha_aldevaro.

“UDH WOY JGN BILANG GITU! KATA2 ITU DOA LHO! JGN SAMPE TERJADI TSUNAMI CORONA! Aamiin. Doakan aja agar mereka segera di isolasi mandiri utk menegah,” tulis akun Alvian Evnabel.

Baca juga: Twit Viral Tampah Bambu Dijual hingga Rp 4 Jutaan untuk Hiasan Dinding

Tanggapan Pemda

Terkait dengan adanya video viral mengenai keramaian di Batu Karas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Pangandaran memutuskan untuk menutup destinasi wisata di Batu Karas, Pangandaran hingga waktu yang belum ditentukan.

"Penutupan tempat wisata Batu Karas dimulai pukul 00.00 WIB sekarang (Minggu, 16 Mei 2021), sampai dengan waktu yang tidak ditentukan. Ini hasil rapat koordinasi dengan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbd) Jabar Dedi Taufik dikutip dari keterangan resmi yang dierima Kompas.com, Minggu (16/5/2021).

Selain penutupan, penyekatan akan dilakukan di Kawasan Kalipucang dan gerbang masuk Pangandaran.

Adapun penyekatan diharapkan bisa mengendalikan kunjungan wisatawan sekaligus mencegah penularan Covid-19.

"Dalam rapat juga sudah diputuskan akan ada penyekatan di kawasan Kalipucang, juga di gate (gerbang) Pangandaran secara ketat, ini sekaligus untuk mengontrol kedatangan wisatawan juga," kata Dedi.

Menurutnya pengunjung Pantai Batu Karas meningkat secara signifikan.

Petugas gabungan juga telah membubarkan pengunjung dan memutar balik kendaraan yang akan masuk ke pantai Batu Karas.

"Tingkat kunjungan memang tinggi. Ini respons yang harus segera dilakukan. Kami mengerti momen liburan ini masyarakat ingin berkunjung ke tempat wisata, tapi tetap harus ingat bahwa protokol kesehatan sangat penting, karena masih dalam suasana pandemi," ucap dia.

Menurutnya, Pemda Provinsi Jabar telah melakukan antisipasi manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata usai masa pelarangan mudik berakhir.

Di antaranya adalah menyiapkan 15.000 tes antigen dan mengetes secara acak destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.

"Jadi, kami terpaksa menutup sementara tempat wisata di Batu Karas. Kami akan lakukan rapid tes antigen. mudah-mudahan saat pengetesan nanti kasus COVID-19 tidak meningkat secara signifikan," kata Dedi.

Baca juga: Update Corona Global: India Hadapi Masalah Limbah Medis | Taiwan Naikkan Kewaspadaan ke Level 3

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com