KOMPAS.com – Taiwan meningkatkan level kewaspadaan terhadap virus corona ke level 3 akibat adanya lonjakan kasus Covid-19.
Terdapat empat tingkat pada sistem peringatan Taiwan, dan ini adalah kenaikan ke level 3 yang pertama kali diberlakukan di negara tersebut.
Peningkatan tingkat kewaspadaan ke level 3 ini hanya diberlakukan untuk ibu kota Taipei dan New Taipei.
Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) mengumumkan hal tersebut pada Hari Sabtu (15/5/2021) setelah adanya kasus infeksi yang melonjak di kota-kota.
“Hanya dengan melakukan ini infeksi bisa ditangani dan dikendalikan,” kata Menteri Kesehatan Taiwan Chen Shih-chung dikutip dari DW.
Peringatan itu muncul usai Jumat (14/5/2021) pihak berwenang mengeluarkan peringatan kenaikan ke level 3 hingga 28 Mei 2021 setelah adanya 180 kasus domestik baru pada Jumat.
Baca juga: Klaster Aktif Covid-19 dan Alasan Singapura Kembali Berlakukan Lockdown...
Dengan adanya peringatan baru ini, warga harus memakai masker setiap kali mereka meninggalkan rumah.
Pertemuan di luar ruangan juga dibatasi menjadi hanya 10 orang, dan lebih dari lima orang tidak diperbolehkan berkumpul dalam ruangan.
Namun, pembatasan itu akan dihilangkan seluruhnya jika lockdown penuh dilakukan.
Mengutip TaiwanNews, Kepala CECC mengatakan lockdown di negara itu akan diberlakukan jika ada 100 kasus Covid-19 selama 14 hari secara berturut-turut.
Penguncian penuh akan dilakukan di bawah peringatan kewaspadaan level 4.
Sebelumnya pada konferensi pers, Kepala CECC Chen Shih-chung sempat mengatakan penguncian akan dilakukan jika ada temuan 100 kasus baru selama tujuh hari.
Namun, pertanyaan tersebut segera direvisi menjadi 14 hari.
Baca juga: Update Konflik Palestina-Israel: Korban Tewas Melonjak Jadi 137 Orang
Adanya kenaikan kasus di Taiwan ini juga sempat memicu kepanikan.
Melansir Taipei Times, masyarakat sempat mengalami panic buying di supermarket Taipei dan New Taipei City.
Masyarakat khawatir akan adanya lokdown di negara itu yang menyebabkan mereka menimbun berbagai makanan kering dan kebutuhan sehari-hari.
Lonjakan kasus baru-baru ini telah membuat takut penduduk di Taiwan, berbulan-bulan setelah pihak berwenang dipuji atas penanganan cepat krisis virus korona tahun lalu.
Adanya panik buying ini dipicu oleh maraknya berita hoak yang ada di negara itu.
Kini selain virus corona, pemerintah juga berupaya memerangi beragam hoak yang marak beredar di masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.