"Jumlah kasus dalam pesan yang beredar tersebut juga cenderung menyesatkan karena berbeda dengan rilis kasus harian yang dikeluarkan gugus tugas Covid-19 Jatim," katanya dikutip dari laman kominfo.jatimprov.go.id, Sabtu (15/5/2021).
Benny mengungkapkan, jumlah kasus yang dirilis di Jatim setiap hari adalah jumlah kumulatif yang terdiri dari kasus positif, kasus meninggalkan dunia dan kasus sembuh.
"Pesan sejenis juga beredar di beberapa daerah dengan narasi yang mirip, hanya fokus wilayahnya berbeda. Misalnya beredar di Jawa Tengah dan Serang, Banten," ucap dia.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, dan Kalsel 14 Mei 2021
Lebih lanjut, Benny menjelaskan, berdasarkan data peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur yang dirilis tiga hari terakhir sejak 11 Mei 2021, terlihat kasus Covid-19 di Jatim relatif stabil.
Pada 11 Mei 2021, tercatat penambahan kasus pada hari itu sebanyak 257 orang pasien. Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 193 orang dan pasien meninggal 31 orang.
Kemudian pada 12 Mei 2021, tercatat penambahan kasus baru pada hari itu sebanyak 248 orang pasien. Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 224 orang dan pasien meninggal 22 orang.
Sedangkan pada 13 Mei 2021, tercatat penambahan kasus pada hari itu sebanyak 148 orang pasien. Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 151 orang dan pasien meninggal 11 orang.
Terkait sebaran zonasi, mantan Karo Humas dan Protokol Pemprov Jatim ini mengatakan, di Jawa Timur sudah tidak ditemukan wilayah dengan zona merah, tetapi zona oranye dan kuning.
"Sebanyak 26 kabupaten/kota di Jatim kategori zona orange. Sedangkan zona kuning tercatat sebanyak 12 Kabupaten/kota, yakni Pamekasan, Probolinggo, Bondowoso, Sampang, Sumenep, Lumajang, Bangkalan, Pasuruan, Situbondo, Tuban, dan Jember," terang Benny.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Militer Uni Soviet Mundur dari Afghanistan Usai 8 Tahun Berperang
Menyikapi hal tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga memastikan bahwa informasi yang beredar tersebut adalah hoaks.
"Berita yang ramai beredar di aplikasi WA terkait meningkatnya jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di Jawa Timur saya pastikan itu semua adalah tidak benar atau hoaks," kata Khofifah.
Data dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim menunjukkan, sejak 8 Mei hingga 14 Mei 2021, penambahan kasus Covid-19 baru berturut-turut adalah 225, 230, 206, 257, 248, 148, dan 141.
Untuk yang terkonfirmasi sembuh mulai 8 Mei sampai 14 Mei 2021 berturut-turut 207, 196, 213, 193, 224, 151, dan 179.
Sedangkan yang dinyatakan meninggal dunia secara berturut-turut sejak 8 Mei sampai 14 Mei 2021 adalah 19, 17, 21, 31, 22, 11, dan 15.
Gubernur Jawa Timur yang akrab disapa Khofifah ini menjelaskan bahwa sampai hari ini perkembangan Covid-19 di Jawa Timur masih terkendali.
Pasalnya berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim hingga 14 Mei 2021, kasus kumulatif terkonfirmasi Covid-19 adalah 150.901 dengan penambahan kasus aktif baru 141 kasus.
Sedangkan yang dinyatakan sembuh bertambah 173 dan meninggal dunia bertambah 15 orang.
"Saya mengajak kepada kita semua agar tetap patuh melaksanakan protokol kesehatan, mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," papar dia.
"Saya juga memohon agar silaturahmi atau halal Bi halal sementara dilakukan secara virtual, begitu pula dengan wisata sebaiknya ditunda demi kebaikan dan keamanan bersama," jelasnya.
Baca juga: Sejarah Membagikan Uang Saat Lebaran, dari Mana Asalnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.