Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalap" Makan Rendang Saat Lebaran? Simak Saran Ahli Gizi Ini

Kompas.com - 13/05/2021, 11:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rendang, makanan khas Mingangkabau ini, masuk dalam kategori 50 makanan terbaik di dunia pada April 2021.

Melansir CNN, 14 April 2021, rendang berada di urutan ke-11 dari 50 makanan terbaik di dunia.

Makanan dari olahan daging dan berbagai rempah ini tak hanya ada di Sumatera Barat, tetapi juga jadi menu andalan di tersedia di berbagai wilayah di Indonesia.

Rendang juga kerap dijadikan makanan pilihan keluarga perayaan tertentu, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca juga: INFOGRAFIK: Resep dan Cara Membuat Rendang

Bagaimana anjuran ahli gizi soal konsumsi rendang?

Anjuran konsumsi harian

Batas konsumsi rendang bisa diukur dengan anjuran konsumsi daging sapi harian.

Ahli gizi yang juga dosen departemen kesehatan gizi Universitas Gajah Mada, Dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes, mengatakan, sebaiknya rendang dikonsumsi sesuai anjuran konsumsi harian.

"Sebaiknya tetap dikonsumsi sesuai anjuran konsumsi daging merah dan jangan berlebihan," ujar Toto, saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/5/2021).

Anjuran konsumsi daging sapi harian yang disarankannya yaitu 50-100 gram per hari atau sekitar 500 gram minggu.

Dari jumlah di atas, daging sapi memiliki kandungan zat gizi meliputi:

  • 201 Kkal
  • 18,8 gram protein
  • 14 gram lemak
  • 11 mg Kalsium
  • 2,8 gram Fe.

Konsumsi daging harian dianggap berlebih atau tinggi jika konsumsinya lebih dari 90 gram per hari.

"Asupan daging merah sebaiknya dibatasi karena asupan daging merah yang tinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kanker usus," jelas Toto.

Baca juga: Viral Jadi Rebutan Emak-emak, Berikut Cerita Rendang hingga Jadi Masakan Populer

Jangan konsumsi setiap hari

Daging memang menjadi salah satu menu dalam 4 sehat 5 sempurna. Akan tetapi, konsumsi daging berlebihan justru akan menimbulkan berbagai penyakit.

"Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi daging merah berlebihan dapat memicu adenokarsinoma pada kolon atau usus besar," terang Toto.

Oleh karena itu, Toto menganjurkan agar konsumsi daging dibatasi dengan tetap memperhatikan total asupan per minggu.

Ia menyebutkan, ada salah satu zat dalam daging merah yang diduga bersifat karsinogenik dalam daging merah.

Ketika bahan kimia yang disebut haem dipecah di usus, zat kimia N-nitroso akan terbentuk. Ini dapat merusak sel-sel yang melapisi usus, yang dapat menyebabkan kanker usus.

"Masyarakat yang pola konsumsinya daging ada kemungkinan menderita kanker lebih tinggi dibanding masyarakat yang konsumsi dagingnya lebih rendah," ujar Toto.

Imbangi dengan sayur

Sama dengan daging merah, rendang juga memiliki batasan konsumsi. Mengingat proses memasak rendang yang membutuhkan waktu berjam-jam, maka berpengaruh pada kandungan gizinya.

"Sebuah studi menunjukkan zat-zat gizi dalam rendang berubah karena proses pemasakan yang lama. Yaitu proteinnya dan asam amino-nya berkurang dibandingkan dengan daging segar," jelas Toto.

Toto juga mengatakan, rendang memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi.

Akan lebih baik jika sumber protein bervariasi setiap harinya. Jangan hanya makan rendang atau daging terus menerus.

"Lebih mengutamakan variasi sumber protein," kata Toto.

Makan rendang sesekali dalam jumlah cukup tidak apa-apa. Asalkan, diimbangi dengan mengonsumsi sayur atau lalapan.

"Bila tidak ada pilihan, maka perlu ada pendampingnya, yaitu sayur atau lalapan yg telah dimasak," kata Toto.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Resep Rendang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Duduk Perkara Warganet Beli Sepatu Rp 10 Juta, tapi Ditagih Bea Cukai Rp 31 Juta

Duduk Perkara Warganet Beli Sepatu Rp 10 Juta, tapi Ditagih Bea Cukai Rp 31 Juta

Tren
Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Ramai soal Porter Stasiun Disebut Tidak Dapat Gaji, Ini Penjelasan KAI

Tren
Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com